Di tengah perjuangan sehari-hari dengan emosi depresi, menemukan strategi yang efektif untuk meringankan beban emosional bisa menjadi sangat penting.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal perbatasan mengungkapkan sebuah kata khusus yang memiliki kekuatan untuk mengurangi emosi yang melemahkan ini terutama terkait dengan depresi: "toleransi".
lihat lebih banyak
Rahasia awet muda? Peneliti mengungkap cara membalikkan…
"Kekuatan" bubur: lihat manfaat gandum dalam…
Lihat juga: Bahaya: Gaya pengasuhan ini memengaruhi kesehatan mental anak hingga 150%
Toleransi adalah konsep yang melibatkan memperlakukan diri sendiri dengan kebaikan, pengertian, dan kelembutan, terutama pada saat kita mengalami kesulitan emosional.
Daripada mengkritik atau menghakimi diri sendiri dengan keras, toleransi mendorong kita untuk memperlakukan diri sendiri dengan kasih sayang dan pengertian, sama seperti kita memperlakukan teman baik. Studi tersebut meneliti efek toleransi pada orang yang mengalami emosi depresi.
Partisipan diminta mengulang kata “toleransi” untuk diri mereka sendiri di saat-saat sedih, frustrasi, atau mengkritik diri sendiri. Anehnya, ditemukan bahwa hanya mengulangi kata khusus ini membantu mengurangi emosi depresi, meningkatkan rasa tenang dan kelegaan emosional.
Detak jantung dipantau untuk memahami hasil yang diamati dengan cara yang praktis.
Para peneliti mengaitkan efek toleransi yang menguntungkan ini dengan perubahan dalam cara kita berhubungan dengan emosi negatif kita.
Alih-alih menolak atau menekan emosi-emosi ini, toleransi mengundang kita untuk menyambutnya dengan kasih sayang dan penerimaan. Ini menciptakan ruang kelembutan di dalam, memungkinkan kita merasakan dan memproses emosi ini dengan cara yang lebih sehat.
Selain itu, toleransi juga terkait dengan ketahanan emosi yang lebih besar. Ketika kita memperlakukan diri kita dengan lebih banyak welas asih, kita mengembangkan landasan yang kokoh dari perawatan diri dan dukungan emosional. Ini membantu Anda mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik dan menghadapi emosi depresi dengan lebih konstruktif.
Mengintegrasikan toleransi ke dalam kehidupan kita sehari-hari bisa menjadi proses bertahap, tetapi penuh dengan manfaat yang signifikan. Kita bisa mulai dengan mempraktikkan kebaikan dan pengertian dengan diri kita sendiri, terutama di saat-saat sulit.
Kita dapat mengingatkan diri sendiri bahwa kita adalah manusia dan menghadapi emosi negatif adalah bagian dari pengalaman manusia. Alih-alih menilai diri sendiri, kita dapat memberikan kata-kata penyemangat dan dukungan kepada diri kita sendiri.
Mengingat kata "toleransi" bisa menjadi pengingat yang kuat untuk memelihara kesejahteraan emosional kita. Dengan melakukan pendekatan welas asih pada diri sendiri, kita membuka jalan untuk penyembuhan emosional yang lebih dalam dan kehidupan yang lebih utuh dan seimbang.
Jadi lain kali Anda merasa kewalahan oleh emosi depresi, cobalah melafalkan kata khusus ini dan biarkan toleransi menjadi panduan Anda menuju pemenuhan yang lebih besar. kesejahteraan emosional.