Mempengaruhi banyak bidang kehidupan kita, para peneliti sekarang percaya itu depresi juga dapat memengaruhi cara kita melihat warna. Dengan demikian, mengalami perasaan sedih atau cemas dapat membuat kita merasa seolah-olah hidup di dunia hitam putih dengan sedikit semangat. Teruslah membaca!
Baca selengkapnya: 4 penyakit yang bisa diobati dengan pola makan yang lebih sehat
lihat lebih banyak
Berinvestasi dalam kemewahan: LV, Prada, dan lainnya mulai dari R$50 di lelang
Misteri: Menemukan fungsi bola pada kabel tegangan tinggi
Saat kita melihat suatu lingkungan, penglihatan memproses informasi yang ditangkap oleh retina, sehingga membentuk warna akhir yang kita lihat. Dengan demikian, beberapa cacat fisik yang mengubah proses ini dapat menyebabkan kondisi visual, seperti buta warna, misalnya.
Itu sebabnya para ilmuwan percaya bahwa cara kita memandang warna dapat dipengaruhi oleh perasaan kita, a karena saat kita menyaksikan emosi yang kuat, seperti kesedihan atau kemarahan, proses persepsi warna kita bisa jadi diubah. Dengan mengganggu proses ini, penglihatan kita dapat melihat warna yang lebih lembut atau kurang cerah.
Namun penelitian yang dilakukan tidak menunjukkan hasil yang konklusif dan kemudian ditutup karena kesalahan dalam kesimpulannya. Diperlukan lebih banyak evaluasi untuk memastikan bahwa emosi kita memang dapat memengaruhi cara kita memandang warna.
Berbagai nada suara yang ada umumnya terkait dengan bagaimana atau apa yang kita rasakan. Kita dapat mengasosiasikan warna-warna hangat yang kuat dengan saat-saat bahagia dan nada dingin yang lebih gelap dengan perasaan sedih, sedih, kesepian, dll.
Namun, ketika kita berhadapan dengan depresi, tampaknya semua warna yang kita lihat tampak kurang mencolok atau bahkan terkadang lebih sulit dibedakan satu sama lain.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin memang ada alasan biologis mengapa persepsi kita tampak berbeda ketika kita menderita penyakit psikologis ini. Dengan ini, diyakini bahwa depresi dapat memengaruhi penglihatan, menyebabkan respons retina yang lebih lambat, sehingga mempersulit untuk secara akurat memahami nada dan warna yang kontras.