“Cinta Debu” merupakan istilah baru, namun maknanya sudah lama dan mungkin sudah banyak orang yang mengalaminya, termasuk kamu yang terlihat cantik. Komentar genit, teks panjang, dan pembicaraan tentang masa depan adalah bagian dari awal suatu hubungan, tetapi bagaimana jika itu tidak mewakili apa yang sebenarnya dirasakan orang tersebut?
lihat lebih banyak
Astrologi dan kejeniusan: INILAH 4 tanda paling cemerlang dari…
iPhone yang tidak berhasil: 5 peluncuran ditolak oleh publik!
“Love Dusting” dapat didefinisikan sebagai versi yang lebih ringan dari “pengeboman cinta“, sebuah praktik di mana satu orang “membombardir” orang lain dengan kasih sayang, cinta, dan perhatian, lalu menghilang tanpa penjelasan. Dengan cara ini, tindakan yang dulu tampak seperti tanda yang menjanjikan harus dilihat sebagai tanda peringatan agar tidak menyakiti perasaan Anda.
Pujian, hadiah, dan rencana masa depan adalah ungkapan kasih sayang. Namun, penting untuk diingat bahwa tindakan ini bukanlah jaminan hubungan yang nyata dan langgeng. Seringkali, mereka hanya menciptakan ilusi koneksi yang dapat berantakan kapan saja.
Pertama-tama, harus diperhatikan bahwa tidak semua orang bertindak dengan itikad buruk, bertujuan untuk merugikan pasangannya. Seringkali, orang tersebut tidak memiliki niat jahat, dan perilaku ini tidak disadari dan merupakan hasil dari keinginan kuat akan cinta, koneksi, dan keamanan.
Dalam pengertian ini, orang tersebut mungkin memiliki gaya keterikatan cemas, yang menuntunnya untuk mencari keamanan dan validasi pada orang baru yang menjalin hubungan dengannya. Ini adalah perilaku yang dihasilkan dari rasa takut ditinggalkan dan dapat terus diulang hingga ada intervensi dari ahli kesehatan mental.
Penulis dan pelatih Renee Wade mengatakan bahwa gaya keterikatan yang mencemaskan dapat membuat kita bersimpati sebelum waktunya. Terkadang keterikatan itu bukan pada orang yang sebenarnya, tetapi pada gagasan tentang siapa orang itu.
Masalahnya adalah orang bertindak seperti ini sebelum mengetahui apakah mereka benar-benar jatuh cinta dan ingin membangun kehidupan dengan orang lain. Artinya, sama saja dengan membangun rumah sebelum pondasi.
Biasanya, ketika waktu berlalu dan orang ini menyadari bahwa mereka tidak benar-benar jatuh cinta dan hubungannya tidak memiliki masa depan, bisa berakhir “tiba-tiba”, meninggalkan orang lain tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi. itu terjadi.
Mengenal diri sendiri dan menetapkan batasan yang sehat adalah cara terbaik untuk menghadapi jenis perilaku ini. Juga, saat memperhatikan sikap yang tidak proporsional dengan lamanya hubungan, buka mata Anda dan tetap waspada akan kekokohan hubungan yang Anda kembangkan.