Kelaparan global telah menjadi sumber keprihatinan di banyak bidang, termasuk sains. Dalam hal ini, para peneliti telah lama mencari solusi berdasarkan penyuntingan gen, yang terdiri dari pemotongan DNA pada satu titik khusus untuk memudahkan penghilangan, penambahan, modifikasi atau penggantian bahan, dengan tujuan menghasilkan produk pertanian yang lebih banyak bergizi. Karena relevansi topik, pelajari lebih lanjut tentang bagaimana pengeditan genetik dapat membantu memerangi kelaparan dunia.
Baca selengkapnya: Apa saja 4 makanan paling sehat di dunia?
lihat lebih banyak
Dikonfirmasi: Samsung benar-benar memproduksi layar yang dapat dilipat untuk…
China melakukan eksperimen dengan ikan zebra di stasiun luar angkasa…
Pengembangan studi yang bertujuan membantu salah satu masalah terbesar di dunia, perang melawan kelaparan, sama sekali tidak sederhana. Pengeditan genetik saat ini merupakan salah satu bidang yang paling mungkin membantu mengurangi efek ini.
Untuk lebih jelas tentang kemajuan ini, kita dapat memperhitungkan beras emas, yang dikembangkan oleh para peneliti di ETH Zurich pada awal tahun 2000-an. Gandum telah diperkaya dengan seng, zat besi dan vitamin A, dengan tujuan memerangi malnutrisi di belahan dunia di mana beras merupakan makanan pokok. Kekurangan vitamin A adalah salah satu alasan utama yang melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit seperti malaria dan campak.
Dalam praktiknya, teknologi penyuntingan genetik dapat membantu dalam pengembangan tanaman dengan hasil lebih tinggi, yang membutuhkan input kimia lebih sedikit dan lebih tahan terhadap hama dan panas. Teknologi ini juga memfasilitasi penyimpanan makanan karena produk tidak cepat rusak sehingga mengurangi kekurangan makanan.
Ilmuwan di seluruh dunia setuju bahwa teknik ini dapat membantu mencegah malnutrisi, tetapi menekankan bahwa tugas tersebut terlalu besar untuk bergantung pada satu teknologi saja. Menurut beberapa ahli, bencana global hanya dapat diatasi dengan kombinasi langkah-langkah teknologi, ekonomi dan sosial.