Pensiun kematian adalah manfaat yang bertujuan untuk menawarkan kenyamanan setelah kehilangan kerabat. Namun, perlu disebutkan bahwa untuk INSS, perlu dibuktikan ketergantungan finansial untuk mengakses manfaat tersebut.
Mengingat hal tersebut, masih timbul keraguan lain mengenai penerimaan, misalnya apakah penerima BPC dapat menerima pensiun kematian.
lihat lebih banyak
Dikonfirmasi: Samsung benar-benar memproduksi layar yang dapat dilipat untuk…
China melakukan eksperimen dengan ikan zebra di stasiun luar angkasa…
Jika ini juga pertanyaan Anda, teruslah membaca dan periksa!
Baca selengkapnya: Pensiun kematian untuk cucu: lihat kapan mungkin untuk melamar.
HAI Manfaat Provisi Berkelanjutan ditujukan untuk orang lanjut usia di atas 65 tahun dalam situasi kerentanan sosial, serta penyandang disabilitas dari segala usia. Perlu diingat bahwa dalam kasus penyandang disabilitas, juga perlu dibuktikan penghasilannya yang harus 1 ⁄ 4 dari upah minimum per orang. Dipahami juga bahwa perlu untuk menyerahkannya ke pemeriksaan forensik INSS sehingga ada bukti kecacatan yang dimaksud dan dimungkinkan untuk menerima manfaatnya.
Keunggulan lain dari program ini adalah tidak memerlukan masa tenggang untuk INSS. Artinya, tidak perlu iuran terlebih dahulu ke Jamsostek, seperti pada pensiun kematian. Dalam hal ini, almarhum harus telah memberikan setidaknya 12 kontribusi agar tanggungan mereka dapat menerima jumlah pensiun.
Selanjutnya, dalam pensiun kematian terdapat perintah yang akan mengutamakan sebagian golongan kerabat sehingga merugikan sebagian lainnya. Misalnya, pasangan, anak-anak yang belum dibebaskan hingga usia 21 tahun atau anak-anak dari segala usia yang cacat dan tidak dapat bekerja, dianggap sebagai tanggungan langsung.
Oleh karena itu, bahkan tidak perlu membuktikan ikatan ketergantungan. Dalam kasus orang tua, saudara kandung, anak tiri, cucu dan kerabat lainnya, penting untuk membuktikan adanya hubungan ketergantungan.
Seseorang yang memenuhi syarat untuk Manfaat Berkelanjutan juga dapat menerima pensiun kematian. Namun, manfaatnya tidak bersifat kumulatif, artinya warga harus memilih mana dari kedua bantuan tersebut yang lebih menguntungkan. Untuk ini, seseorang harus mempertimbangkan nilai pensiun kematian, yang dapat bervariasi tergantung pada kontribusi almarhum.