Di Iran, gelombang besar protes anti-rezim sedang terjadi. Ini telah menarik perhatian seluruh dunia karena dampaknya, jumlah korban tewas dan tahanan yang disebabkan oleh bentrokan ini. Banyak wanita juga ikut serta dalam demonstrasi, mengklaim hal-hal yang sangat penting.
Baca selengkapnya: Setelah protes, PHK di Itaú akan dihentikan hingga 31 Agustus
lihat lebih banyak
Dikonfirmasi: Samsung benar-benar memproduksi layar yang dapat dilipat untuk…
China melakukan eksperimen dengan ikan zebra di stasiun luar angkasa…
Karena kematian dini Mahsa Amin, beberapa konflik di Iran dipicu. Mahsa adalah seorang wanita berusia 22 tahun yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moralitas. Saat dibawa ke rumah sakit, gadis itu dalam kondisi kritis hanya selama tiga hari, namun akhirnya meninggal dunia.
Beberapa orang memutuskan turun ke jalan untuk memprotes kematiannya dan perlakuan yang dideritanya. Demonstrasi berlangsung di lebih dari 40 kota. Salah satunya adalah tempat Mahsa meninggal. Semua gerakan tersebut menggerakkan ribuan orang di seluruh dunia, namun hasilnya tidak sepenuhnya menguntungkan, mengingat puluhan warga dibunuh oleh petugas keamanan. 1.200 lainnya ditangkap.
Sebagian besar demonstrasi yang dimaksud adalah tentang pencarian kebebasan yang lebih besar bagi perempuan, karena hal ini telah lama ditolak mereka. Sebuah hak fundamental di beberapa negara terus ditolak. Itu sebabnya wanita Iran mengatakan mereka berjuang untuk semua wanita di seluruh dunia.
Sejarah dan keadaan warga Iran selalu menjadi bahan perbincangan, karena selama lebih dari 40 tahun mereka ditindas oleh pemerintah dan, sampai saat ini, mereka bahkan tidak memiliki akses ke pendidikan tinggi, gaji yang setara, dan mereka juga tidak dapat mencalonkan diri untuk jabatan politik. Sayangnya masih ada lagi.
Setelah kematian Mahsa yang tidak perlu, para wanita memutuskan untuk turun ke jalan untuk memprotes hak-hak mereka. Demonstrasi ini akhirnya menjadi gerakan yang jauh lebih besar, karena menyatukan serangkaian organisasi dan kelas sosial. Banyak yang menuntut jatuhnya rezim. Selain itu, kasus tersebut juga mendapatkan visibilitas yang sangat besar, terutama karena jejaring sosial.