Rabu lalu (5), Polisi Sipil Rio de Janeiro menangkap seorang pria berusia 25 tahun yang dituduh mengirim pesan ancaman terhadap mahasiswa Universitas Pedesaan Federal Rio de Janeiro (UFRRJ) di Seropédica, di Baixada Fluminense. Tersangka adalah seorang mahasiswa di universitas tersebut dan ditangkap secara preventif oleh tim dari Kantor Polisi 48 Seropédica.
Penyelidikan dimulai setelah polisi menerima informasi dan analisis pesan ancaman yang beredar di jejaring sosial, berisi konten rasis, homofobik, seksis, dan kekerasan seksual. Di beberapa di antaranya, penulis mengatakan bahwa "dia akan melakukan pembantaian dalam beberapa hari mendatang". Polisi memulai operasi intelijen, yang mengarah pada identifikasi dan penangkapan para tersangka.
lihat lebih banyak
Dikonfirmasi: Samsung benar-benar memproduksi layar yang dapat dilipat untuk…
China melakukan eksperimen dengan ikan zebra di stasiun luar angkasa…
Pria itu mengaku melakukan kejahatan dan sedang diselidiki atas cedera rasial, ancaman, dan kepemilikan senjata api secara ilegal. Universitas mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya mengambil langkah-langkah administratif yang diperlukan untuk menangani kasus tersebut. UFRRJ menjamin kegiatan akademik dan administrasi akan kembali normal minggu depan.
Penangkapan tersangka merupakan kemenangan bagi UFRRJ dan polisi, yang bekerja sama untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas ancaman tersebut dan memastikan keamanan para mahasiswa. Tindakan cepat polisi menunjukkan betapa seriusnya pihak berwenang menangani jenis perilaku tidak toleran dan tidak dapat diterima ini.
Penting bagi masyarakat secara keseluruhan untuk waspada terhadap ancaman dalam bentuk apa pun dan segera melaporkan perilaku yang mencurigakan. Tindakan seperti ini dapat mencegah situasi berisiko dan melindungi orang dari serangan yang tidak diinginkan. Pihak berwenang harus tetap waspada dan penuh perhatian untuk memastikan keselamatan semua warga negara.