Kita tahu bahwa setiap wanita menginginkan pernikahannya sempurna. Tempat, dekorasi, makanan, dan orang-orang yang hadir; semuanya seharusnya persis seperti yang dia rencanakan.
Meskipun, seorang pengantin wanita mengecewakan seluruh keluarga dengan mengirimkan undangan pernikahan eksklusif hanya kepada beberapa kerabat, mengesampingkan yang lain berdasarkan kelas sosial, yang terdengar seperti sesuatu yang sangat ofensif. Pahami lebih baik di bawah ini.
lihat lebih banyak
Astrologi dan kejeniusan: INILAH 4 tanda paling cemerlang dari…
iPhone yang tidak berhasil: 5 peluncuran ditolak oleh publik!
Pasangan tersebut akan menikah di Republik Dominika, dan jelas bahwa mereka sangat sadar bahwa, karena biayanya, banyak orang mungkin tidak dapat menghadiri pernikahan tersebut. Namun, terlepas dari ketidakpastian tentang siapa yang bisa dan tidak bisa hadir, pasangan itu bertekad untuk mengadakan pernikahan yang mereka inginkan.
Pengantin wanita menjelaskan bahwa undangan yang dikirim ke para tamu adalah undangan mahal. Dan itulah mengapa dia dan tunangannya memilih untuk mengirim hanya yang benar-benar diperlukan, terbatas pada orang-orang yang menganggap mereka mampu melakukan perjalanan mahal ke Republik Dominika.
reaksi kerabat
Keputusan pasangan itu, seperti yang diharapkan, memicu kebingungan keluarga dan teman-teman memanggil pengantin wanita untuk memahami situasinya. Bahkan ibu mempelai wanita mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam bahwa putrinya akan membuat asumsi seperti itu.
Pengantin wanita memberi tahu pembaca posting forumnya sebagai berikut: "Ibuku bilang aku kasar menilai orang dari penghasilan mereka." Tetapi dia juga menjelaskan bahwa niatnya bukan untuk menghakimi, tetapi untuk memilih orang yang menurutnya punya uang untuk membayar pernikahan.
Dampak di Internet
Pengguna Reddit, di mana gadis itu memposting akun ketidakpuasannya dengan keputusan yang dia buat, tampaknya memihak kerabat pengantin wanita yang tidak puas. Salah satu komentar teratas, yang disukai hampir 19.000 kali, berbunyi:
“Pada saat (mantan) sahabat saya menikah, dia tampaknya memutuskan pernikahan Nepal, karena calon istrinya adalah orang Nepal.”
Dia melanjutkan:
“Saya telah mengenalnya selama sekitar 30 tahun, jadi kami menganggap saya akan menjadi pria terbaik setiap kali hari itu tiba. Saya menemukan bahwa bukan saja saya bukan pendamping pria, tetapi saya juga tidak diundang ke pesta pernikahan karena saya juga dianggap 'miskin'."
Kesimpulan
Undangan pernikahan memang topik yang sensitif. Karena orang ingin diundang dan merasa diremehkan jika tidak. Sekarang, di sisi lain, ketika undangan keluar, calon pengantin mungkin kesal jika mereka ingin Anda pergi, tetapi Anda tidak bisa hadir.
Singkatnya, keputusan mempelai wanita untuk mengeluarkan kerabat yang “lebih miskin” dari pernikahannya menimbulkan banyak kontroversi. Meski mempelai wanita membenarkan pilihannya berdasarkan biaya undangan, sikap tersebut masih dianggap ofensif oleh banyak anggota keluarga dan teman.
Undangan pernikahan bisa menjadi topik yang sensitif, karena orang sering mengartikan non-inklusi sebagai tanda penolakan atau penghinaan.
Pada akhirnya, yang terpenting adalah pasangan itu bahagia dengan pilihan yang mereka buat untuk pernikahan mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa tindakan yang kita lakukan bisa berdampak signifikan bagi orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang peduli dengan kita.
Inklusi dan empati harus selalu dipertimbangkan dalam keputusan kita, bahkan dalam hal yang bersifat pribadi seperti pernikahan.