Kehidupan bermasyarakat membawa banyak konsekuensi pada rutinitas dan pengalaman kita sehari-hari, mulai dari pengulangan perilaku. Ini berarti bahwa kita semua berkembang saat kita hidup bersama dan memandang orang lain. Dari sini dimungkinkan untuk berpikir HAIseberapa banyak kita dipengaruhi oleh orang lain, memahami.
Baca selengkapnya: Generasi Z: Kenali karakteristik utamanya dan dampaknya terhadap masyarakat
lihat lebih banyak
Astrologi dan kejeniusan: INILAH 4 tanda paling cemerlang dari…
iPhone yang tidak berhasil: 5 peluncuran ditolak oleh publik!
Psikologi Perkembangan Manusia menunjukkan bahwa hampir semua yang kita kembangkan dalam kepribadian berasal dari pengaruh manusia lain. Ini karena kita adalah makhluk yang sangat berpengaruh yang berhasil berkembang sepenuhnya selama kita berada di masyarakat.
Dengan cara ini, cara kita berperilaku dan bahkan merasa merupakan cerminan dari hubungan kita. Dimulai dengan hubungan yang kita kembangkan dengan manusia pertama yang berhubungan dengan kita, orang tua kita. Tapi tidak hanya itu, karena lingkungan lain, seperti sekolah, gereja, dan lingkaran pertemanan, sangat mempengaruhi kita!
Justru karena itulah ilmu-ilmu sosial mampu mengembangkan kajian-kajian tentang tingkah laku sosial atau kebudayaan suatu masyarakat. Bagaimanapun, budaya tidak lebih dari pengulangan sikap, kebiasaan, dan pemikiran di antara mereka yang hidup bersama kita dalam masyarakat.
Untuk mencontohkan hubungan ini dengan lebih baik, kita perlu berbicara tentang apa yang dipahami Psikologi sebagai "efek kawanan". Ini terdiri dari perilaku berulang yang umum terjadi di komunitas tertentu. Misalnya, kita lebih cenderung menyukai atau tidak menyukai seseorang tergantung pada bagaimana komunitas berhubungan dengan mereka, apakah mereka suka atau tidak suka.
Selanjutnya, efek kawanan dapat diekspresikan dalam situasi putus asa atau histeria kolektif. Misalnya, keputusasaan masyarakat atas kemungkinan atau persepsi bencana lingkungan dapat dengan mudah menyebar. Ini karena kemampuan kita untuk memperhitungkan apa yang dikatakan orang lain, yaitu memengaruhi diri kita sendiri.
Jadi, kita bisa membayangkan “epidemi” keputusasaan yang hanya terjadi di kepala orang-orang dalam sebuah komunitas. Seperti ketika sekelompok orang melihat kelompok lain berlari ke arah mereka, yang secara otomatis menimbulkan gagasan bahaya, dan segera semua orang mulai berlari. Inilah tepatnya efek kawanan.