Ditemukan di Afrika, Asia, Amerika dan Australia, buaya dikenal reptil, terutama karena rasa takut yang ditimbulkannya pada manusia. Terlepas dari kasus kecelakaan yang melibatkan hewan-hewan ini, mereka masih menimbulkan rasa ingin tahu yang besar pada populasi. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan hewan yang sangat menarik ini? Kemudian lihat artikel ini secara lengkap!
Lanjut membaca: 4 hewan yang dianggap 'fosil hidup' yang masih ada di planet ini
lihat lebih banyak
Sepotong Eropa di Brasil: 4 kota wisata dengan kepribadian…
Minyak zaitun Brasil menerima penghargaan dan pengakuan internasional;…
Mungkin Anda lebih banyak berhubungan dengan aligator, reptil mirip buaya yang lebih umum di perairan Brasil. Terlepas dari kesamaan tubuh mereka, buaya dan aligator bukanlah bagian dari spesies yang sama. Spesies ini berbeda karena bentuk gigi, ukuran moncong, dan panjang hewan.
Jika Anda pernah mendengar ungkapan "air mata buaya", Anda mungkin bertanya-tanya apakah hewan ini benar-benar menangis. Faktanya, saat mengunyah mangsanya, buaya akhirnya mendorong udara dari wajahnya ke dalam saluran air matanya, yang membuatnya terlihat seperti sedang menangis.
Dikenal sebagai predator air yang hebat, buaya adalah spesies yang sangat sensitif selama bulan-bulan pertama kehidupannya. Bahkan diyakini bahwa 99,9% bayi buaya dimakan oleh predator lain seperti hyena, kadal, ikan, dan bahkan manusia.
Buaya adalah bagian dari kelas hewan yang dikenal sebagai reptil, hewan yang dicirikan dengan hidup di lingkungan perairan dan darat. Fitur unik ini membuat hewan-hewan ini mengembangkan gaya berenang yang unik: mereka berenang sambil berdiri.
Telur buaya, seperti halnya reptil lainnya, memiliki ciri yang sangat menarik untuk menentukan jenis kelamin keturunannya. Sistem ini bekerja dengan cara yang sederhana: suhu antara 26° dan 28° menentukan laki-laki, sementara suhu di atas 30° menentukan perempuan.