Kecerdasan Buatan (AI) telah mengembangkan pengetahuan untuk bertindak di berbagai bidang komersial dan artistik, menghadirkan kemajuan yang semakin mengesankan.
Saat ini, AI mengembangkan konten teks, gambar, dan audio, tetapi masih memiliki kesulitan yang sangat spesifik: membuat gambar tangan manusia.
lihat lebih banyak
Buka mata Anda: ini adalah 3 tanda zodiak yang paling tidak setia
'Barbieflop': temui 6 model boneka yang merupakan…
Dalam hal reproduksi realistis dari anggota tubuh ini, the Kecerdasan buatan menghadapi tantangan dalam memahami kompleksitas anatomi manusia. Oleh karena itu, reproduksinya terbatas, tanpa detail penting, dan bahkan aneh dalam beberapa kasus.
Anehnya, AI sudah mampu mereplikasi gambar orang yang realistis, bahkan menggabungkan karakteristik yang berbeda atau mengidealkan anak masa depan, seperti yang dilakukan banyak orang di media sosial.
Namun, teknologi masih mempelajari bagaimana tangan terbuat dari detail halus, tekstur, dan gerakan yang merupakan hasil evolusi manusia selama bertahun-tahun.
Bagi sebagian peneliti, masalahnya adalah karena teknologi masih perlu belajar lebih banyak tentang anatomi manusia. Dengan demikian, Anda akan mengenali betapa pentingnya tulang, tendon, dan kulit dalam gambar tangan.
Bagi Profesor Peter Bentley, dari University College London, teknologi tersebut memahami keumuman tangan, seperti telapak tangan, jari, dan kuku, tetapi tetap tidak mengenali kerumitan anggota tubuh.
Identifikasi bentuk dan tekstur yang akurat adalah aspek penting lainnya dari mereproduksi tangan manusia secara realistis. Saat kita melihat sebuah tangan, kita langsung memperhatikan bentuk, warna dan teksturnya. Namun, untuk AI, ini cukup rumit.
Selain itu, teknologi melakukan pemrosesan gambar untuk menguraikan apa yang diminta, namun mekanisme masih tidak mengidentifikasi detail dan bentuk, seperti kerutan, bintik-bintik, bintik-bintik dan penampilan pembuluh darah.
Artinya, kegagalan ini teknologi dapat diselesaikan dengan menyediakan lebih banyak data dan meminta tugas tertentu. Sehingga AI akan memahami bahwa tangan manusia memiliki kekhasan dan gerakan yang halus.
(Gambar: Gizmodo UOL – DALL-E/Pemutaran)
Bahkan pematung dan pelukis klasik paling terkenal, seperti Leonardo da Vinci, harus mempelajari anatomi dan mengembangkan teknik canggih untuk mereproduksi tangan manusia.
Oleh karena itu, para pengembang sistem Kecerdasan Buatan secara aktif meneliti bagaimana mengonfigurasi data teknologi sehingga membangun gambaran realistis dari anggota penting ini.
Karena kemajuan AI, tinggal menunggu waktu untuk memperoleh pengetahuan tersebut dan dapat menerapkannya dalam gambar dan di berbagai sektor, seperti game dan studi anatomi.