Sebuah restoran mewah Jepang Sushi Kanesaka yang berlokasi di London, Inggris, memutuskan untuk melarang masuknya pelanggan yang menggunakan parfum. Menurut penyelenggara tempat itu, aturan tersebut merupakan bagian dari dress code mereka.
Argumen utama restoran adalah bahwa wewangian parfum dapat mengurangi aroma makanan di menu. Lebih khusus lagi, cuka dalam resep dan ikan akan dibayangi oleh bau parfum pelanggan.
lihat lebih banyak
Haruskah saya berbagi sabun dengan keluarga saya?
Bermimpi tinggal di luar negeri? Temukan negara-negara yang paling dicintai…
Sushi Kanesaka terletak di lokasi hotel mewah Dorchester Collection, 45 Park Lane. Restoran tersebut sudah dikenal memiliki dress code yang melarang akses dengan topi, sepatu kets, dan pakaian olahraga.
Namun, hal lain yang mengesankan di tempat itu adalah tingginya harga hidangan tersebut, yang bisa mencapai 420 pound (sekitar R$2.500) per orang.
Belum dipastikan bagaimana restoran akan dapat mengawasi penggunaan parfum di lokasi. Namun sejak dibukanya restoran tersebut, chef Kanesaka yang merupakan pemilik tempat tersebut telah menyatakan bahwa menunya telah disiapkan untuk menawarkan esensi sejati dari restoran tersebut.
Sushi dan bahwa makanan disiapkan dengan cermat menggunakan bahan-bahan terbaik dan teknik tradisional.(Sumber: Freepik/Pemutaran)
Pentingnya menjaga aroma makanan
Dunia restoran mewah sangat kompetitif, sehingga setiap koki menyiapkan menunya dengan dedikasi yang tinggi dan perhatian penuh terhadap detail.
Dalam kasus restoran Jepang, merupakan tradisi untuk membuat hidangan yang lembut dengan rasa yang seimbang, yang bahkan lebih “sensitif” terhadap pengaruh aroma di sekitarnya.
Dalam kasus Sushi Kanesaka, tujuan restoran ini adalah untuk menawarkan pengalaman gastronomi yang autentik kepada pelanggannya.