A Paus biru, dahulu kala, bertahta sebagai hewan terbesar dan terberat sepanjang masa, meninggalkan dinosaurus raksasa di masa lalu.
Namun, studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa pesaing baru mungkin akan mengklaim gelar tersebut kelas berat lautan.
lihat lebih banyak
Kota Bahia mencapai 100% sekolah kota di…
Sekitar 70% kota di Brasil memiliki pembangunan yang rendah…
Para peneliti menganalisis sebagian kerangka paus purba percetus raksasa — raksasa lautan nyata yang hidup sekitar 40 juta tahun yang lalu.
Dengan mengeksplorasi data dari tulang besar yang ditemukan di gurun Peru, tim ilmuwan internasional memperkirakan bahwa paus purba ini memiliki massa tubuh rata-rata 180 ton.
Meski tidak menggusur rekor paus biru, yang beratnya mencapai 190 ton, menurut Guinness World Records, relevansi penemuan semacam itu terletak pada kemungkinan bahwa percetus raksasa telah jauh lebih besar.
(Gambar: publisitas)
HAI paleontologi Mario Urbina, yang memimpin penemuan fosil pada tahun 2010, berbagi bahwa berita tentang penemuan paus kolosal awalnya skeptis.
“Tidak ada catatan keberadaan hewan sebesar ini, ini yang pertama, jadi tidak ada yang percaya ketika kami menemukannya,” kata Urbina.
Temuan baru ini tidak hanya membuka ruang untuk penyelidikan lebih lanjut, tetapi juga memicu diskusi dan pertanyaan di bidang paleontologi.
Sebagian kerangka itu diungkapkan kepada publik pada konferensi pers di Museum Sejarah Alam di ibu kota Peru, di mana kerangka itu tetap dipajang.
Mengumpulkan dan menyiapkan sampel fosil raksasa membutuhkan kerja keras dan kolaborasi selama bertahun-tahun oleh tim peneliti Peru dan Eropa.
Kesimpulan akhir mengungkapkan bahwa percetus raksasa adalah spesies baru basilosauridae, keluarga cetacea yang telah lama punah.
Para peneliti menemukan total 13 tulang belakang, satu dengan berat hampir 200 kilogram, ditambah tulang rusuk dan tulang pinggul.
Kumpulan bukti menunjukkan bahwa cetacea mencapai massa tubuh puncaknya sekitar 30 juta tahun lebih awal dari yang diyakini sebelumnya.
Sementara beberapa ilmuwan ragu-ragu untuk mengklaim rekor hewan kelas berat tersebut, pentingnya penemuan ini tidak dapat diremehkan.
A percetus raksasa, selain perkiraan beratnya, menawarkan wawasan menarik tentang evolusi paus dan adaptasi makhluk ini terhadap lingkungan laut.
Struktur kerangkanya, terdiri dari tulang yang padat dan berat, menunjukkan adaptasi untuk menyeimbangkan daya apung dan kepadatan, memungkinkan raksasa purba ini tetap terendam dengan mudah.
Penemuan ini mengingatkan kita pada kompleksitas dan keragaman yang luas sejarah bumi, di mana makhluk menakjubkan seperti percetus raksasa, membentuk lautan jutaan tahun yang lalu.