Rabu (2) lalu, NASA merilis Gambar Penting dari Teleskop James Webb. Catatan baru menampilkan gambar rinci dari gugus galaksi yang dikenal sebagai "El Gordo".
Perkiraan lokasi galaksi adalah sekitar 10 miliar tahun cahaya dari planet Bumi. Himpunan galaksi menghadirkan perspektif baru tentang pembentukan alam semesta.
lihat lebih banyak
Lihat solusinya bagi mereka yang tidak suka mengunjungi rumah dengan anjing
Langkah demi langkah: pelajari cara membuat daftar keinginan bersama di…
Dengan demikian, teleskop membantu para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana struktur kosmik berkembang dari waktu ke waktu.
Demikian pula, ekspedisi teleskop Webb memvalidasi teori yang dibuat oleh Albert Einstein100 tahun lalu, saat memverifikasi fenomena pelensaan gravitasi di galaksi "El Gordo".
“Pelensaan gravitasi diprediksi oleh Albert Einstein lebih dari 100 tahun yang lalu. Di gugus El Gordo, kami melihat kekuatan pelensaan gravitasi beraksi,” kata Rogier Windhorst, dari University of Arizona, Amerika Serikat.
Semakin jauh sebuah galaksi, semakin lama cahayanya mencapai Bumi. Jadi dengan menangkap cahaya dari galaksi-galaksi jauh ini, Webb memberi kita pandangan langsung ke alam semesta.
Dari potensi teleskop dan teori gravitasi Einstein, para peneliti memperhatikan bahwa "El Gordo" berperan sebagai kaca pembesar kosmik, sehingga gravitasinya mendistorsi cahaya.
Dengan cara ini, “Lensa El Gordo meningkatkan kecerahan dan memperbesar ukuran galaksi jauh. Efek pelensaan seperti itu memberikan jendela unik ke alam semesta yang jauh," kata Brenda Frye, salah satu peneliti gugus galaksi.
Catatan mengesankan dariteleskop luar angkasa menghasilkan banyak analisis yang mencerminkan pembentukan alam semesta, dengan cara yang sama seperti saat mereka menyajikan bagaimana jaraknya miliaran tahun cahaya.
(Gambar: NASA/Reproduksi)
Selain lensa gravitasi, catatan baru mereka juga menemukan data lain tentang galaksi dan bintang, seperti bintang raksasa merah Quyllur.
Teleskop luar angkasa memiliki teknologi inovatif yang merekam data menggunakan gelombang infra merah. Dengan demikian, ia menembus awan debu antarbintang dan merekam gambar dengan detail yang kaya.
Karena itu, Webb pun mengidentifikasi galaksi "El Anzuelo", berupa busur merah terang. Galaksi semacam itu terletak sekitar 10,6 miliar tahun cahaya, menurut perhitungan.
Setelah mengoreksi distorsi pada gambar, tim NASA menemukan bahwa galaksi "El Anzuelo" berdiameter "hanya" 26.000 tahun cahaya, yang mewakili "seperempat ukuran Bima Sakti".
Semua penemuan menunjukkan kemampuan teleskop yang tinggi untuk menembus beberapa lapisan galaksi, menjamin kualitas gambar yang sangat baik yang akan membantu dalam mempelajari alam semesta.