Dalam terobosan ilmiah yang menarik, para ilmuwan di Fermilab, fasilitas akselerator bergengsi partikel di Amerika Serikat, semakin dekat untuk mengungkap keberadaannya ditunggu kekuatan alam kelima.
Penemuan yang dapat merevolusi pemahaman kita tentang alam semesta ini terungkap setelah hasil yang menjanjikan diumumkan pada tahun 2021.
lihat lebih banyak
3 tanda menghadapi tantangan dan pelajaran hidup pada 14 Agustus 2023;…
Canine hero: tutor 'menyelamatkan' anjing dan menjadi viral di web; lihat…
Sampai saat itu, diyakini bahwa semua gaya di alam semesta dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok: gravitasi, elektromagnetisme, gaya nuklir kuat, dan gaya nuklir lemah.
Namun, para peneliti Fermilab, melalui analisis dan eksperimen terperinci dalam akselerator partikel mereka, menemukan bukti kuat tentang keberadaan gaya alam kelima.
Sejak pengumuman hasil terobosan ini, tim peneliti Fermilab tanpa lelah berdedikasi untuk mengumpulkan lebih banyak data dan mengurangi ketidakpastian pengukuran. Dan upaya itu membuahkan hasil.
Menurut Brendan Casey, Ilmuwan Senior di Fermilab, penemuan terbaru telah mengurangi ketidakpastian dua kali lipat, yang merupakan kemajuan signifikan di bidang fisik.
Eksperimen terobosan yang disebut "g minus dua (g-2)" bertujuan untuk mempercepat partikel subatomik yang dikenal sebagai muon. Partikel-partikel ini didorong dengan kecepatan tinggi di sekitar cincin berdiameter 15 meter, bergerak sekitar 1.000 kali dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan cahaya.
Meski bukti sudah menjanjikan, tim Fermilab belum mendapatkan bukti konklusif dalam eksperimen mutakhir ini. Ketidakpastian terkait model standar osilasi muon dalam fisika teoretis telah meningkat, yang menciptakan tantangan tambahan bagi para peneliti.
Seolah-olah tiang gawang telah dipindahkan ke fisikawan eksperimental, membuat pencarian jawaban menjadi lebih menantang.
Para peneliti yakin bahwa selama dua tahun ke depan mereka akan dapat mengamankan data yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan mereka. Dipercayai bahwa ketidakpastian teoretis akan cukup berkurang pada periode ini, memungkinkan kemajuan signifikan dalam bidang pengetahuan ini.
Namun, tim rival di Large Hadron Collider (LHC), yang berlokasi di Eropa, juga mengincar hasil yang berdampak tersebut. Persaingan antar tim menjanjikan akan sengit dan membangkitkan minat semua orang masyarakatilmiah.
(Gambar: pemutaran / internet)
Namun, apakah Model Standar itu, dan mengapa begitu penting bahwa hasil eksperimen tidak sesuai dengan prediksinya? Menurut para ilmuwan, untuk memahami hal ini, kita perlu kembali ke dasar fisika.
Kami menemukan bahwa segala sesuatu di sekitar kita, dari objek yang paling sederhana hingga yang paling rumit, terdiri dari atom. Dan atom-atom ini, pada gilirannya, terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil lagi.
Partikel-partikel inilah yang berinteraksi satu sama lain dan memunculkan empat gaya dasar alam: listrik dan magnet (elektromagnetisme), gaya nuklir, dan gravitasi.
Model Standar adalah teori yang secara akurat menggambarkan perilaku partikel ini selama lebih dari 50 tahun tanpa membuat kesalahan. Tapi sekarang para ilmuwan memiliki kesempatan untuk menantang teori itu dan menjelajahi cakrawala baru.