Ekspedisi yang berani akan diluncurkan ke pelosok Andes Peru dalam misi untuk mendefinisikan kembali jangkauan yang terkenal sungai Amazon.
Dipimpin oleh dokumenter dan penjelajah Brasil Yuri Sanada, tim tersebut bertujuan untuk membuktikan bahwa Amazon adalah sungai terpanjang di dunia, melampaui pemegang gelar saat ini, Sungai Nil.
lihat lebih banyak
Sarkasme meningkat! Tanda-tanda INI adalah yang paling mengejek
4 tanda bisa jatuh cinta dan/atau mengakhiri hubungan pada akhir Agustus…
Catatan konvensional menempatkan Nil sebagai yang terpanjang, dengan panjang 6.650 kilometer, diikuti oleh Amazon yang panjangnya 6.400 kilometer.
Data ini sesuai dengan sumber seperti Encyclopedia Britannica, United States Geological Survey dan Buku Guinness dari Rekor Dunia.
Namun, investigasi yang dilakukan oleh lembaga Brasil, seperti Institut Geografi dan Statistik, mempertanyakan angka tersebut.
(Gambar: publisitas)
Pada April 2024, ekspedisi yang dipimpin Yuri Sanada akan berangkat untuk memetakan dan mengukur seluruh aliran Sungai Amazon, termasuk anak-anak sungai yang sebelumnya tidak diperhitungkan.
Sungai Mantaro yang terletak di Peru memiliki kemungkinan memanjang hingga 6.800 kilometer. Kenaikan potensial ini dapat memperluas total panjang Amazon, melampaui Sungai Nil sebagai sungai terpanjang di dunia.
Ekspedisi yang diberi nama "Amazon, dari es ke laut", akan memiliki beberapa tujuan, selain menetapkan luas Amazon yang tepat.
Tim akan mendokumentasikan keanekaragaman hayati yang kaya di kawasan itu, selain tantangan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pertambangan, perdagangan narkoba, dan kejahatan terorganisir.
Masalah-masalah ini telah menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di wilayah Amazon. Ekspedisi tersebut berencana memproduksi film dokumenter IMAX untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi pelestarian ekosistem vital ini.
Yuri Sanada menegaskan, ekspedisi itu bukan sekadar pencarian rekor, tapi juga peluang untuk meninggalkan warisan bagi masyarakat yang bergantung pada Amazon di negara-negara seperti Brasil, Kolombia, dan Peru.
Tim akan menggunakan kamera profesional untuk menangkap keanekaragaman hayati yang unik dan dampak aktivitas manusia.
Aspek inovatif lain dari ekspedisi ini adalah pengujian kapal listrik yang dikembangkan di Brasil. Kapal-kapal ini harganya lebih murah daripada rekan-rekan mereka di Jerman atau Cina, dan lebih tahan lama serta lebih mudah diperbaiki.
Ekspedisi ini akan menggunakan prototipe perahu ini, yang dibuat oleh Fakultas Teknologi São Paulo, sebagai bagian dari misinya untuk mengeksplorasi, mendokumentasikan, dan melestarikan ekosistem Amazon yang menakjubkan.
Upaya ini tidak hanya dapat memecahkan rekor dunia, tetapi juga menginspirasi tindakan untuk melindungi salah satu ekosistem paling berharga di planet ini.