Jika kita manusia rendahan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk berbagai tugas kita sehari-hari, bayangkan mereka yang membutuhkan perhitungan yang tepat dan menerapkan rumus matematika yang sangat rumit? Inilah yang terjadi pada para astronom.
Sebagai gambaran, NASA telah meningkatkan sistem chatbot yang mirip dengan ChatGPT yang sudah dikenal untuk stasiun Lunar Gateway. Idenya adalah untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah, selain berkomunikasi dengan astronot.
lihat lebih banyak
CEO Microsoft membandingkan AI dengan 'gelombang pasang' dalam analogi…
MEREKA LUAR BIASA: Temukan 4 situs web Kecerdasan Buatan dengan mudah…
Namun tidak berhenti sampai di situ. A astronomi banyak menggunakan AI untuk melakukan pekerjaan yang semakin tepat dan memperoleh informasi yang benar tentang alam semesta.
Apakah kamu penasaran? Lanjutkan membaca dan cari tahu lebih lanjut!
1. memetakan alam semesta
Kami masih belum memiliki gambaran sedikit pun tentang ukurannya
Teknologi ini juga mampu mengidentifikasi dan membuat daftar properti bintang dan planet. Keren ya?
2. robot kendali
Dalam ekspedisi seperti yang dilakukan di Mars, robot digunakan untuk memetakan wilayah dan mengirimkan informasi kepada para astronom di Bumi.
Banyak dari perangkat ini dilengkapi dengan AI yang mampu memberi mereka otonomi yang cukup untuk menghindari rintangan dan menganalisis data yang dikumpulkan.
3. memindahkan satelit
Dengan algoritma AI, satelit kini menjadi lebih efisien, gesit, dan cerdas. Teknologi ini memungkinkan benda luar angkasa bergerak sendiri di luar angkasa, menghindari tabrakan.
(Gambar: AI/Bing/Pembuat Gambar Pemutaran)
4. memprediksi pemeliharaan
Perusahaan seperti NASA dan SpaceX juga menggunakan Kecerdasan Buatan untuk mencoba “memprediksi” pemeliharaan robot, roket, dan mesin lainnya.
Ini menggunakan data untuk mengidentifikasi area objek yang berpotensi memerlukan pengencangan sekrup di beberapa titik. Dengan ini, para ilmuwan dapat melakukan pemeliharaan preventif, alih-alih “melihat bintang”.
5. Membuat klasifikasi geoastronomi
Dengan menerapkan data dalam jumlah besar, AI tidak hanya mampu mengidentifikasi formasi batuan di luar angkasa, tetapi juga mengklasifikasikannya menurut pola tertentu. Untuk itu, ia memanfaatkan aspek geologi, seperti kawah dan gunung berapi.
6. Merampingkan analisis
Sebuah pekerjaan yang membutuhkan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu bagi seorang astronom untuk diselesaikan, dapat diselesaikan oleh AI dalam hitungan menit. Ini adalah kasus dengan analisis data.
Selain itu, AI berhasil melakukannya dengan lebih akurat dan efisien.
Lulus dalam Komunikasi Sosial di Universitas Federal Goiás. Bergairah tentang media digital, budaya pop, teknologi, politik dan psikoanalisis.