HAI bau Ini adalah perasaan yang luar biasa, mampu membangkitkan ingatan dan mengingatkan kita akan kemungkinan bahaya, seperti makanan basi, dan sering digunakan untuk tujuan ini.
Namun, kepercayaan buta pada “tes bau” dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Cari tahu mengapa praktik ini tidak selalu akurat dan bagaimana memastikan keamanan pangan Anda.
lihat lebih banyak
Harga kesuksesan: 3 tanda melawan tantangan ke-14 ini…
Teori baru menyatakan bahwa gua-gua di Mars mungkin berisi kehidupan; tapi itu akan menjadi…
Indera penciuman merupakan hal mendasar dalam evolusi manusia, membantu kita menghindari makanan yang terkontaminasi. Namun jika kita hanya mengandalkan bau untuk menentukan kualitas makanan, kita berisiko meremehkan bahaya yang tidak terlihat.
Beberapa patogen berbahaya, seperti Listeria monocytogenes (Salmonella), Janin Campylobacter Dia Escherichia coli, yang menyebabkan Penyakit Bawaan Makanan (DTA), tidak menghasilkan bau yang khas.
Meskipun konsentrasi bakteri tidak cukup untuk menyebabkan bau tak sedap, namun cukup untuk memicu patologi yang serius.
(Gambar: pengungkapan)
Kepercayaan populer lainnya yang harus kita buang adalah “aturan 5 detik“. Penelitian telah membantah anggapan bahwa makanan tidak akan terkontaminasi jika dibiarkan di lantai kurang dari 5 detik.
Faktanya, bakteri dapat berpindah hampir secara instan. Meskipun risikonya bervariasi tergantung pada permukaannya, risikonya tetap ada.
1. Pilih makanan yang berkualitas
Beli produk dari perusahaan dengan kualitas terbukti yang mengikuti peraturan badan pengawas.
2. Inspeksi dan pencucian
Untuk makanan segar, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, periksalah dan buang bagian-bagian yang tidak layak untuk dikonsumsi. Kemudian cuci dengan air mengalir.
3. Disinfeksi
Rendam makanan dalam air yang mengandung klor. Caranya, encerkan 2 sendok makan pemutih (tanpa pemutih atau pewangi) dalam 1 liter air. Proporsinya dapat bervariasi tergantung pada konsentrasi pemutih.
4. Hindari kontaminasi silang
Saat menangani daging, jangan menggunakan peralatan yang sama untuk makanan mentah dan matang untuk menghindari kontaminasi silang.
5. Suhu aman
Simpan daging di lemari es hingga siap untuk dimasak, karena sebagian besar bakteri akan mati saat makanan mencapai suhu 75°C.
Ingatlah bahwa beberapa daging, seperti otot sapi, boleh dikonsumsi langka selama bagian luarnya cukup panas.
Namun daging unggas, babi, dan sosis, termasuk hamburger, harus dimasak sepenuhnya karena risiko kontaminasi mikroorganisme dan parasit yang lebih besar.
Dengan menerapkan praktik-praktik tersebut, Anda akan lebih siap untuk memastikan keamanan pangan, melindungi kesehatan Anda dan keluarga, bahkan ketika indera penciuman Anda gagal mendeteksi bahaya yang tidak terlihat.