Dalam penelitian perintis, para ilmuwan dari Dartmouth College bekerja sama dengan Claudio Vieira, seorang warga Brasil yang tinggal di sana Monte Santo, di pedalaman Bahia, dan menghadapi kondisi langka yang dikenal sebagai Arthrogryposis Múltipla Congenita (AMC).
Dalam proyek unik ini, Claudinho – begitu ia disapa – menjadi kunci untuk mengungkap rahasia kami otak ketika itu tentang mengidentifikasi wajah manusia.
lihat lebih banyak
Senai menawarkan 8,630 tempat untuk kursus gratis dan berbayar
Google merayakan 25 tahun sejarahnya dengan orat-oret bertema baru; Periksa…
Kisah inspiratifnya dan kolaborasinya dengan para peneliti telah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana otak kita beradaptasi dan memproses informasi visual dalam situasi eksperimental.
Claudio menghadapi beberapa tantangan, saat ia menerima prognosis medis yang memberinya waktu hidup hanya 24 jam. Ia dilahirkan dengan kaki yang berhenti berkembang, lengan menyatu ke dada, dan kepala menoleh ke belakang pada sudut 180°.
(Gambar: Reproduksi/Arsip Pribadi)
Komunitas ilmiah telah menyadari bahwa pengenalan wajah menjadi tugas yang lebih kompleks ketika wajah diputar 180°, namun hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang kemampuan.
Para peneliti bertanya-tanya: Apakah ini hasil adaptasi evolusi atau hanya karena kebanyakan dari kita berinteraksi dengan orang yang berdiri tegak?
Penelitian dimulai pada tahun 2015 dan berlanjut hingga tahun 2019, jangka waktu empat tahun dimana para peneliti dengan cermat mengevaluasi kemampuan Claudio untuk mendeteksi dan mempertimbangkan posisi wajah terbalik.
Hasilnya mengungkapkan sesuatu yang sungguh mengejutkan: Claudio menunjukkan ketepatan yang luar biasa saat menangani dengan deteksi wajah terbalik dan ketika membuat penilaian terkait dengan “efek Thatcher” (wajah terbalik).
Temuan yang menarik adalah, ketika menyangkut identifikasi wajah, seperti yang terjadi pada Cláudio, hal ini serupa dengan individu dalam kelompok kontrol.
Ini adalah sesuatu yang sangat menarik, karena kontras dengan “efek Thatcher”, sebuah fenomena yang terjadi ketika sulit untuk melihat perubahan lokal pada wajah, jika terjadi pada wajah. Menunduk.
Di sisi lain, perubahan yang sama akan terlihat jelas ketika wajah berada dalam posisi tegak seperti biasanya.
Studi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kita untuk melihat wajah dalam posisi tegak merupakan interaksi yang kompleks antara mekanisme evolusi dan pengalaman.
Claudio, karena pengalamannya yang luas dengan wajah tegak, tidak menunjukkan kemampuannya lebih unggul dalam memperhatikan wajah terbalik dibandingkan dengan kemampuannya mendeteksi wajah di dalam vertikal.
Hal ini menyoroti pentingnya pengalaman dalam kemampuan pengenalan wajah kita, yang dibentuk oleh cara kita berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sehari-hari.
Namun, para ilmuwan mengonfirmasi bahwa masih banyak yang perlu dieksplorasi dan dipahami mengenai perbedaan pengenalan wajah dalam posisi tegak dan terbalik.
Serta aspek penilaian wajah lainnya, termasuk ekspresi, usia, jenis kelamin, daya tarik, arah pandangan, dan dapat dipercaya.
Studi ini menawarkan peningkatan wawasan ke dalam satu aspek spesifik dari persepsi wajah, namun ada banyak perbedaan dalam cara otak kita memproses informasi.
Di Trezeme Digital, kami memahami pentingnya komunikasi yang efektif. Kami tahu bahwa setiap kata penting, itulah sebabnya kami berusaha memberikan konten yang relevan, menarik, dan dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.