Es di Bulan telah menjadi sumber daya tarik dan penelitian ilmiah yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, karena potensinya sebagai sumber daya berharga untuk eksplorasi ruang angkasa dan misi manusia berbasis satelit di masa depan alami dari Bumi.
Yang penting, es bulan ini tidak menyerupai es air tradisional yang ditemukan di Bumi. Ini adalah kombinasi air yang bercampur dengan regolit bulan, campuran debu, pecahan batuan, dan mineral.
lihat lebih banyak
Sampai jumpa lagi: 3 tanda membebaskan diri dari hubungan karma di usia 30…
Kota-kota wisata di seluruh dunia ‘menolak’…
Penelitian terbaru dipimpin oleh ilmuwan Shuai Li, dari Universitas Hawaii, dan dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy, menghadirkan teori menarik yang menghubungkan keberadaan es bulan dengan medan magnet bumi. Bumi.
Hal ini juga terkait dengan gelombang elektron yang mencapai Bulan secara tidak langsung, dari Bumi dan Matahari. Dalam hal ini, teori tersebut menyatakan bahwa es bulan mungkin dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Dia akan menciptakan semacam perisai pelindung di sekeliling planet kita. Medan magnet ini membelokkan dan berinteraksi dengan partikel bermuatan listrik dalam angin matahari.
Akibatnya, hal ini menghasilkan semacam perisai magnet di atmosfer kita. Perlindungan magnetis ini berinteraksi dengan Bulan, yang pada gilirannya tidak memiliki medan magnet yang signifikan.
Partikel bermuatan listrik, termasuk elektron, bergerak melalui ruang angkasa dan beberapa di antaranya mencapai Bulan. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai gelombang elektron, berpotensi berinteraksi dengan wilayah kutub bulan.
Dengan demikian, mereka menyebabkan gangguan pada molekul air yang ditemukan dalam bayangan permanen di area tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan terciptanya atau redistribusi air es di permukaan bulan.
Teori ini menunjukkan adanya hubungan menarik antara Bumi, Matahari, dan Bumi Bulan, dimana medan magnet bumi berperan penting terhadap keberadaan es bulan, terutama di wilayah kutubnya.
Penemuan ini mewakili prospek yang menarik untuk memahami proses yang terlibat dalam pembentukan dan distribusi sumber daya berharga seperti es bulan, dan bagaimana fenomena kosmik yang kompleks dapat memengaruhi benda-benda langit di sistem kita tenaga surya.
Hingga saat itu, ion hidrogen dari angin matahari diyakini menjadi kontributor utama terbentuknya air di Bulan.
Namun penelitian menunjukkan bahwa proses ini dapat terjadi bahkan ketika Bulan terlindung dari pengaruh langsung angin matahari.
Singkatnya, penemuan tentang air di Bulan ini, meskipun masih memerlukan lebih banyak observasi dan eksperimen di Bulan untuk mengonfirmasinya, berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang Bulan.
Hal ini penting tidak hanya untuk memahami evolusinya, tetapi juga untuk merencanakan misi luar angkasa berawak di masa depan, karena air di bulan dapat menjadi sumber daya yang penting.
Selain itu, air bulan ini dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar, sehingga membuka kemungkinan baru untuk eksplorasi ruang angkasa di masa depan, seperti perjalanan ke Mars dari Bulan.
Di Trezeme Digital, kami memahami pentingnya komunikasi yang efektif. Kami tahu bahwa setiap kata penting, itulah sebabnya kami berusaha memberikan konten yang relevan, menarik, dan dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.