Penghancuran bendungan baru-baru ini di Ukraina pada bulan Juni, yang mengisolasi komunitas di negara tersebut, juga mengungkap harta karun arkeologi yang telah terkubur selama beberapa dekade. A penemuan menyebabkan pergerakan para peneliti untuk menggali dan mempelajari artefak yang ditemukan pasca bencana.
Ledakan bendungan tersebut menyebabkan 4,8 triliun galon air menyembur keluar, menyebabkan hilangnya bumi yang menyembunyikan harta karun tersebut.
lihat lebih banyak
Tidak ada Apple, Samsung, Motorola atau Xiaomi! INI yang paling…
INILAH 5 Zodiak China yang Akan BERSINAR antara tanggal 9 dan 15…
Serangan tersebut diyakini dilakukan oleh pasukan Rusia dalam upaya memblokir jalur akses ke wilayah tersebut. dimana bendungan itu berada sehingga menimbulkan kebocoran yang mengosongkan waduk dan menyebabkan banjir begitu banyak.
Situs artefak tersebut ditemukan oleh seorang pria yang berjalan di sepanjang pantai di kota Zaporizhzhia, tenggara Ukraina. Setelah memberi tahu pihak berwenang setempat, tim peneliti mengunjungi wilayah tersebut dan menemukan hal yang membuat penasaran
objek perang dan lainnya yang mungkin berusia sekitar 3.000 tahun, berasal dari masa itu Jaman perunggu.Selanjutnya menurut The New York Times, mereka menemukannya potongan kapak 1.000 tahun, Helm era Nazi, bola meriam Cossack dari abad ke-17 dan item perang lainnya Abad ke-18 Rusia-Turki.
(Gambar: Finbarr O'Reilly/The New York Times/Reproduksi)
Bagi Yevhen Synytsia, presiden Asosiasi Arkeolog Ukraina, negaranya belum pernah menyaksikan peristiwa serupa. Sekretaris Cagar Alam Khortytsia, di Ukraina, menyatakan bahwa penemuan ini benar penting, karena ini adalah cara untuk menemukan “bagian dari budaya kuno” yang sebenarnya milik Ukraina.
HAI harta karun arkeologi Hal ini penting bagi warga Ukraina karena terletak pada periode konflik yang memicu pencarian identitas negara.
Oleh karena itu, berbagai objek dipisahkan dan dikatalogkan dengan cermat sehingga peneliti dapat mengeksplorasi materi dan menentukan asal usul sebenarnya dari setiap artefak.
(Gambar: Finbarr O'Reilly/The New York Times/Reproduksi)
Bahkan sebelum perang, para arkeolog Ukraina telah menjelajahi situs-situs arkeologi di negara tersebut, tetapi dimulainya perang melawan Rusia pada tahun 2022 membatalkan aktivitas tersebut.
Selain itu, museum dan situs bersejarah lainnya dijarah selama masa konflik dan banyak profesional di bidang tersebut harus berpartisipasi dalam wajib militer. Semua faktor ini merugikan pelestarian dan studi budaya arkeologi negara.
Bagaimanapun, para peneliti percaya bahwa penemuan harta karun baru ini akan menjadi cara untuk merekonstruksi potongan sejarah Ukraina.