Secara luas kerajaan hewan, Batasan antara mamalia berdarah panas dan reptilia berdarah dingin tampaknya tidak dapat diatasi. Namun, alam terkadang mengejutkan kita dengan kasus adaptasi yang luar biasa.
Di antara mereka, kambing pulau Myotragus balearicus, yang hidup terisolasi di pulau Mediterania, menonjol sebagai satu-satunya mamalia berdarah dingin di dunia.
lihat lebih banyak
LEGO membuat pengumuman PENTING tentang produksi balok ikoniknya;…
Mantan karyawan Apple yang dipecat LIMA kali mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada…
Lintasan Myotragus balearicus adalah kisah isolasi paksa. Hewan-hewan ini dibawa ke Pulau Mallorca, di Spanyol, ketika pulau itu masih terhubung dengan benua Eropa.
(Gambar: Xavier Vázquez, Cosmo Caixa/Domain Publik/reproduksi)
Namun, seiring berjalannya waktu, lautan menjadi penghalang utama, sehingga Myotragus balearicus hanya memiliki sedikit sumber daya dan tantangan besar untuk bertahan hidup.
A alam tidak ragu untuk membimbing mamalia kecil ini dalam perjalanan adaptasi yang mengejutkan. Myotragus balearicus menjadi kecil, dengan keturunan seukuran tikus.
Mereka telah mengalami perubahan morfologi yang signifikan, seperti anggota badan, otak, dan organ sensorik yang lebih kecil, sebuah proses yang dikenal sebagai dwarfisme insular.
Yang paling mengejutkan adalah kemiripan struktur kerangka mereka dengan reptil. Kambing ini memiliki tulang pipih yang tumbuh lambat, ciri umum hewan berdarah dingin.
Analisis histologis tulang mengungkapkan kesamaan yang mencolok antara tulang Myotragus balearicus dan tulang buaya, sehingga bertentangan dengan ekspektasi biologi tradisional.
Penelitian menunjukkan bahwa kambing pulau ini mempunyai gaya hidup yang sangat lambat. Sementara rekan-rekan modern mereka melompati bebatuan dan bergerak cepat, Myotragus balearicus lebih suka berjemur dan bergerak santai di sekitar pulau. Kapasitas aerobiknya terbatas, suatu sifat yang mengejutkan bagi mamalia.
Evolusi tidak linier, dan Myotragus balearicus mungkin mewakili kondisi peralihan ketiga antara hewan berdarah dingin dan hewan berdarah panas. Keunikan ini menjadikan kambing-kambing ini sebagai kasus yang menarik bagi ilmu pengetahuan.
Spesies ini bertahan selama 5,2 juta tahun di sebuah pulau tanpa predator alami dan sumber daya yang terbatas.
(Gambar: Joan Gené/CC-BY-4.0 /reproduksi)
Kepunahannya terjadi sekitar 4.500 tahun yang lalu, sebelum manusia tiba di Mallorca, kemungkinan karena penurunan populasinya. tanaman konsumen favorit, kayu boxwood Balearic.
Kisah Myotragus balearicus menyoroti kekuatan evolusi dalam situasi ekstrem dan menantang pemahaman tradisional kita tentang biologi. Ini adalah pengingat bahwa di alam, peraturan dapat ditantang, ditulis ulang, dan terkadang mengejutkan.