Anjouan, sebuah pulau vulkanik yang terletak di barat daya Samudera Hindia dan bagian dari Persatuan Komoro, terus menantang logika dan membuat penasaran para ilmuwan di seluruh dunia dengan teka-teki geologis yang luar biasa.
Misteri yang dimaksud adalah keberadaan batuan yang dikenal sebagai kuarsit, yang merupakan batuan khas ditemukan dalam formasi sedimen delta sungai, tetapi muncul dalam volume besar di pulau ini vulkanik.
lihat lebih banyak
Penelitian mengungkapkan internet mana yang TERCEPAT di Brasil pada tahun 2023;…
Temukan kisah mengejutkan dari 'hari-hari di mana…
Penemuan ini merupakan sesuatu yang membuat penasaran para ilmuwan selama lebih dari satu abad dan hingga kini belum ditemukan penjelasan pastinya.
Pulau Anjouan berawal dari pemisahan lempeng tektonik dan pendinginan magma, yang mengakibatkan terbentuknya basal.
(Gambar: Flickr)
Basalt yang ditemukan di pulau itu tidak mengandung kuarsa, dan tempat ini terlalu muda untuk membentuk delta sungai yang besar. Hal ini membuat keberadaan kuarsit semakin misterius.
Kuarsit adalah jenis batupasir yang terbuat dari butiran pasir kuarsa yang dikompres seiring waktu. Fitur ini menantang prinsip-prinsip geologi yang sudah ada.
Keberadaan batuan “mustahil” ini telah dilaporkan selama lebih dari satu abad, namun tidak cukup bukti untuk mengkonfirmasi keberadaannya pada tahun 1900.
Namun, hampir 70 tahun kemudian, ahli geologi menemukan formasi kuarsit yang luas di pulau tersebut, dan pada tahun 2017, Ahli geologi Perancis Patrique Bachèlery mengidentifikasi lebih banyak lagi kemunculan kuarsit di punggung bukit bersebelahan.
Cornelia Class, ahli geokimia di Observatorium Bumi Lamont-Doherty Universitas Columbia di AS, memimpin penyelidikan menyeluruh atas kasus ini. Timnya menemukan sejumlah besar kuarsit di sepanjang pegunungan pulau itu.
“Ini menantang prinsip-prinsip lempeng tektonik,” kata Class dalam sebuah pernyataan. “Endapan kuarsit tidak mempunyai tempat di pulau vulkanik.”, komentarnya.
Penduduk setempat sering menemukan batu-batuan ini dan menggunakannya untuk mengasah alat pemotong. Saat memetakan pulau tersebut, peneliti yang dipimpin oleh Class menemukan bahwa volume kuarsit hampir sebanding dengan setengah volume gunung.
Salah satu teori yang diajukan untuk menjelaskan misteri ini menunjukkan bahwa sebuah fragmen kerak benua mungkin telah disimpan di cekungan laut di sekitar Anjouan.
Nantinya akan naik hingga sekitar 4 km di atas dasar laut melalui aktivitas vulkanik. Namun, kandungan kimia basal di pulau tersebut tidak mengkonfirmasi hubungan ini dengan kerak benua.
Menurut Class, penuaan kuarsit dapat memberikan petunjuk tentang periode pengendapannya dan, jika beruntung, asal usulnya, mungkin berasal dari pecahnya benua super kuno Gondwana.
Misteri batuan Anjouan yang “mustahil” terus menantang pemahaman ilmiah dan memicu minat para ahli geologi dan peneliti di seluruh dunia.