Sabtu lalu, hampir satu miliar orang di sebagian besar benua Amerika disuguhi pemandangan salah satu fenomena langit yang paling mengesankan: a gerhana matahari cincin.
Jejaring sosial penuh dengan gambar-gambar spektakuler, terutama “Cincin Api” yang terkenal, yang diambil dari berbagai titik di benua ini.
lihat lebih banyak
Rekor transaksi baru: Pix mencatat 160 juta transfer…
Mungkinkah perang Israel-Hamas berdampak pada harga bensin? Petrobras…
Namun, pemandangan yang lebih menakjubkan terekam dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), tempat asal astronot Jasmin Moghbeli NASA, mendokumentasikan peristiwa surgawi dengan cara yang hanya dapat diimpikan oleh sebagian besar dari kita.
Gerhana matahari adalah peristiwa astronomi menarik yang terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, melemparkan bayangannya ke wilayah tertentu di bumi dan menghalangi sebagian atau seluruh cahaya tenaga surya.
Ada tiga jenis utama gerhana matahari: sebagian, cincin, dan total. Selain itu, ada tipe keempat yang lebih langka, yang disebut gerhana matahari hibrid, yang merupakan kombinasi dari tiga tipe lainnya.
Gerhana sebagian: Ini adalah tipe yang paling umum, ketika hanya sebagian Matahari yang tertutup oleh Bulan. Dalam hal ini, kecerahan hari tidak berubah secara signifikan.
Gerhana total: Di sini, Bulan sepenuhnya menutupi piringan matahari, mengubah hari menjadi kegelapan total, sebuah pemandangan Luar biasa.
Gerhana cincin: Seperti yang terjadi pada akhir pekan, Bulan menutupi Matahari, namun tidak seluruhnya, meninggalkan batas cahaya tampak di sekitarnya, yang disebut “cincin api” yang terkenal. Hal ini terjadi karena jarak Bulan dari Bumi sehingga ukuran tampak lebih kecil dibandingkan Matahari.
Orbit Bulan yang berbentuk elips mengelilingi Bumi menyebabkan jaraknya bervariasi antara 356.500 km pada perigee (pendekatan maksimum) dan 406.700 km pada apogee. Hal ini menjelaskan mengapa penampakan Bulan berubah selama berbagai jenis gerhana matahari.
Sementara sebagian besar dari kita mengamati gerhana matahari cincin dari Bumi, astronot Jasmin Moghbeli, yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional, menikmati perspektif unik dari peristiwa tersebut. Dia menangkap gambar “cincin api” yang menakjubkan, memberikan pemandangan fenomena yang luar biasa dari luar angkasa.
Gambar: ISS/NASA/reproduksi
Catatan spasial ini tidak hanya menunjukkan keindahan kosmos, tetapi juga mengingatkan kita akan pencapaian luar biasa kemanusiaan dalam eksplorasi ruang angkasa dan pentingnya terus menyelidiki dan mempelajari alam semesta itu pagar.
Saat Bumi mengagumi gerhana matahari cincin, astronot Moghbeli dan rekan-rekannya di ISS membagikan hal ini tontonan kosmik dengan dunia, mengingatkan kita bahwa, bahkan ratusan kilometer di atas permukaan bumi, kita tetap takjub Untuk semesta dan keindahannya tetap ada.