Pernahkah Anda berada di dekat orang-orang yang sepertinya terus-menerus berkubang dalam hal-hal negatif, atau bahkan pasangan Anda yang seperti itu tetap tidak termotivasi, dan bertanya-tanya mengapa kehidupannya sendiri tampaknya penuh dengan kesulitan, sehingga mempengaruhi hidupnya kesejahteraan?
Pernahkah Anda mendapati diri Anda berfokus pada setiap rasa sakit kecil dan terpaku pada hal-hal negatif yang terjadi dalam hidup Anda? Pengalaman ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang tidak terbatas pada ruang lingkupnya emosional atau mental, tetapi juga memiliki implikasi fisik.
lihat lebih banyak
Tanda di kasur Anda mungkin menunjukkan bahwa Anda tidak sedang tidur…
Argolândia: ilmuwan menemukan 'sepotong bumi' yang…
Anehnya, sains menawarkan penjelasan luar biasa tentang keterkaitan antara emosi dan kesehatan fisik, yang menunjukkan pengaruh kuat saat kita berada dalam suatu hubungan.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Health Psychology mengungkapkan bahwa kebersamaan dengan Anda dapat memberikan dampak nyata pada kesehatan fisik Anda.
Temuan ini menunjukkan hal itu teman-teman atau pasangan dengan bias negatif tidak hanya memengaruhi keadaan emosi Anda, namun juga dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi kesehatan fisik Anda. Intinya, mereka memberi tekanan pada Anda dalam banyak hal.
Apakah mungkin memperbaiki situasi ini? Menurut penelitian, dikelilingi oleh orang-orang yang bahagia tidak hanya memberikan manfaat menambah senyum di wajah, tapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Dalam penelitian yang melibatkan 1.981 pasangan, dipastikan bahwa ketika pasangan atau pasangan berada dalam keadaan bahagia dan puas dengan Dalam kehidupan Anda sendiri, kepositifan ini berdampak positif pada Anda, memengaruhi emosi dan kesejahteraan Anda melalui tindakan dan tindakan Anda. kata-kata.
Dengan kata lain, mungkin ini saatnya mempertimbangkan untuk melepaskan individu yang selalu bersikap negatif itu menghabiskan sebagian besar waktunya bermuram durja di apartemennya dan memilih seseorang yang benar-benar dicarinya kebahagiaan.
William Chopik, Ph.D., asisten profesor psikologi di Michigan State University dan peneliti utama studi ini, mengungkapkan bahwa menurut temuan tersebut, menjalin hubungan dengan orang-orang yang bahagia memiliki efek mengurangi perilaku merusak diri sendiri.
Ini berarti mengurangi konsumsi alkohol atau obat-obatan, serta iritasi dan stres yang terus-menerus. akibat ketidakbahagiaan kronis pasangannya, yang tidak menemukan kepuasan dalam segala aspek kehidupan.
Di Trezeme Digital, kami memahami pentingnya komunikasi yang efektif. Kami tahu bahwa setiap kata penting, itulah sebabnya kami berusaha memberikan konten yang relevan, menarik, dan dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda.