Tidak satu sen pun, tidak lebih, tidak kurang. Ini adalah gambaran suram pendidikan di Brazil, yang hingga saat ini belum menerima satu pun dari R$ 801 juta yang dialokasikan untuk program baru (dan dirayakan secara luas) ini. literasi dalam anggaran tahun ini, dengan judul 'sombong' 'Komitmen Nasional Literasi Anak', yang diluncurkan pada bulan Juni lalu, namun tidak pernah berhasil.
Program 'mahal' lainnya untuk Planalto – dan juga subjek belanja iklan – yaitu Escola em Tempo Integral, hanya memiliki 41% dari total alokasi yang direncanakan sebesar R$1 miliar, telah dilaksanakan secara efektif hingga saat ini, dengan faktor yang memberatkan karena sebagian besar sumber daya yang dikeluarkan belum digunakan secara efektif untuk tujuan yang dimaksudkan asli. Kesimpulan yang jelas, kedua pilar kawasan sentral pemerintahan PT ini hanyalah 'bayangan' dari apa yang diusulkan tujuan-tujuannya.
lihat lebih banyak
Tempat Tidur dan Netflix: selain tanggal 15, 20 November adalah hari libur umum…
Barbekyu Brasil bukan yang terbaik di dunia! Lihat peringkat dan posisi…
Dengan janji yang mengesampingkan komitmen, prediksi Planalto tentang sebuah investasi sebesar R$1 miliar pada tahun ini dan R$2 miliar lainnya pada tahun 2026, untuk ‘memberantas’ buta huruf sistemik di Brasil. Bahkan tidak ada ide pemasaran untuk menggunakan gubernur Ceará, yang sekarang menjadi menteri, sebagai 'anak poster'. Menteri Pendidikan Camilo Santana sudah cukup meyakinkan masyarakat untuk melanjutkan langkah tersebut federal.
Ironisnya atau tidak, terdapat kurangnya ‘komitmen’ federal dalam menegakkan distribusi sumber daya antara jaringan pendidikan negara bagian dan kota. Parahnya, kabar yang tak mau dibungkam adalah MEC bahkan tidak memberikan komitmen berapa pun, yang tujuannya untuk memfasilitasi aksi pelatihan guru, selain untuk pembuatan materi. Dengan sumber daya yang 'berkomitmen' di tangan, sekolah harus mendirikan apa yang disebut 'sudut baca', sebuah tindakan pendidikan yang berlanjut dalam ranah fiksi politik.
Konsekuensi dari 'kelambanan' istana ini adalah, tindakan nyata apa pun hanya akan sampai ke ruang kelas pada tahun tersebut datang (bila datang), dimana sekretaris pendidikan sudah akan mengundurkan diri sehingga tahun ajaran berikutnya akan dimulai tanpa ada perubahan efektif.
Kenyataan pahitnya, yang dipandu oleh MEC sendiri, adalah 60% anak-anak Brasil tidak bisa membaca atau membaca tulis ketika mereka mencapai tahun kedua sekolah dasar, setara dengan sekitar 4 juta anak-anak. Tugas yang cukup besar untuk dipenuhi oleh Presiden dan Dinas Pendidikan, sebuah komitmen mandat yang harus dipenuhi sepenuhnya.