Banyak pengguna ponsel yang memperhatikan bahwa pengisi daya, terutama bagian yang dikenal sebagai “kentang”, menjadi panas saat digunakan. Fenomena ini terjadi akibat proses konversi energi yang terjadi di dalam charger.
Alat ini mengubah arus bolak-balik dari stopkontak (220 volt atau 110 volt, tergantung wilayah) menjadi arus searah 5 volt, cocok untuk ponsel. Selama transformasi ini, sebagian energi diubah menjadi panas, menyebabkan pengisi daya menjadi panas.
lihat lebih banyak
Temukan 5 gaya alis yang sedang tren
Selain kecantikan: apa yang dipilih wanita, menurut sains
Wajar jika pengisi daya terasa hangat saat disentuh setelah digunakan. Namun jika terjadi overheat yang berlebihan, bisa jadi ini menandakan adanya masalah pada charger atau ponsel itu sendiri. Dalam kasus ini, penting untuk mengambil tindakan untuk mencegah kerusakan pada perangkat.
Untuk memastikan pengisi daya memanas dalam batas aman, coba pegang di tangan Anda setelah mencabutnya. Jika Anda bisa memegangnya dengan nyaman, pemanasannya sesuai harapan.
Jika tidak, jika pengisi daya sangat panas saat disentuh, disarankan untuk menggantinya untuk menghindari masalah keselamatan.
Selain itu, menyimpan pengisi daya di tempat sejuk saat digunakan membantu pembuangan panas. Tempat yang tertutup dan pengap dapat menahan panas yang dihasilkan sehingga meningkatkan risiko panas berlebih. Oleh karena itu, memilih tempat yang cocok untuk mengisi daya perangkat Anda dapat membuat perbedaan besar.
Panasnya charger ponsel merupakan fenomena normal yang diakibatkan oleh proses konversi energi listrik. Namun, penting untuk mewaspadai tanda-tanda panas berlebih untuk memastikan keamanan dan umur panjang perangkat Anda.
Mengikuti tip penggunaan dan pemantauan pengisi daya dapat menghindari masalah dan memastikan pengisian daya yang efektif dan aman untuk ponsel Anda.