Pada tahun 1898, di kota tenang New Bern, North Carolina, seorang apoteker bernama Caleb Bradham mulai menulis bab penting dalam sejarah minuman berkarbonasi.
lihat lebih banyak
5 pertanyaan penting untuk mendeteksi apakah seseorang berbohong
Cari tahu cara menghemat energi dan tetap aman dengan pencahayaan akhir musim…
Foto: Museum Sejarah Carolina Utara.
Bertujuan untuk menciptakan minuman yang membantu pencernaan, Bradham bereksperimen dengan kombinasi bahan-bahan seperti gula, air, karamel, minyak lemon, kacang kola, dan bahan tambahan lainnya. Eksperimen ini mencapai puncaknya dengan terciptanya “Brad’s Drink”, minuman yang awalnya dijual di apotek miliknya sendiri.
Kebutuhan akan nama yang lebih menarik dan representatif membuat Bradham mengganti nama penemuannya pada tanggal 28 Agustus 1898. Dia memilih “Pepsi-Cola”, nama yang berasal dari kata “dispepsia”, yang mengacu pada gangguan pencernaan, dan bahan utamanya adalah kacang kola.
Perubahan nama ini bukan hanya sekedar rebranding dangkal, tetapi juga upaya untuk menonjolkan potensi terapeutik minuman tersebut. Selain itu, Bradham memperoleh dan memodifikasi nama “Pep Kola” dari pesaingnya, sehingga memperkuat merek Pepsi-Cola.
Apa yang dimulai sebagai minuman yang dijual di apotek lokal dengan cepat mendapatkan popularitas. Menyadari potensi ciptaannya, Bradham memutuskan untuk fokus sepenuhnya mengembangkan bisnisnya.
Pada tahun 1902, ia meresmikan perubahan arah ini dengan mendaftarkan merek Pepsi-Cola dan mendirikan perusahaan tersebut. Keputusan ini menandai transisi Pepsi dari obat rumahan menjadi produk konsumen massal.
Selama bertahun-tahun, Pepsi telah mengalami beberapa kali transformasi, baik dari segi pemasaran maupun formulasi. Merek ini dikenal tidak hanya karena rasanya yang unik, tetapi juga karena kampanye periklanannya yang inovatif dan strategi pemasaran yang agresif.
Hal ini mencakup kemitraan selebriti, slogan yang menarik, dan kemasan yang menarik, semuanya berkontribusi pada posisi Pepsi sebagai salah satu minuman paling populer di dunia.
Baru-baru ini, sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan dan kebugaran, PepsiCo mengumumkan perubahan signifikan dalam formulasi produknya. Pada bulan Maret tahun lalu, perusahaan mengungkapkan bahwa Pepsi akan mengandung 57% lebih sedikit gula per botolnya.
Inisiatif ini mencerminkan gerakan yang lebih luas dalam industri makanan dan minuman, yang bertujuan untuk mencapai tujuan tersebut menawarkan pilihan yang lebih sehat dan memenuhi permintaan konsumen akan produk dengan konten lebih rendah gula.