Belakangan ini, praktik melamar cuka pada ban mobil telah membangkitkan rasa penasaran banyak orang. Jika Anda bertanya-tanya tentang alasan kebiasaan ini, ketahuilah bahwa ada alasan kuat dan praktis di balik teknik yang telah mendapatkan pengikut di dunia otomotif ini.
Bertentangan dengan apa yang dibayangkan, mengoleskan cuka pada ban tidak ada hubungannya dengan peningkatan kecepatan atau keselamatan kendaraan. Faktanya, penggunaan cairan ini berhubungan langsung dengan pemeliharaan mobil dan komponen-komponennya. Pahami lebih lanjut di bawah ini.
lihat lebih banyak
Cara tampil keren dengan sepatu Adidas samba
Tiga tanda mengalami keberuntungan cinta pada tanggal 4 Desember
Asam asetat yang terdapat pada cuka menjadikannya sebagai bahan pembersih yang ampuh, mampu menghilangkan timbunan kotoran, minyak bahkan sisa rem yang menempel pada ban mobil. Selain itu, bagi mereka yang peduli terhadap masalah lingkungan, cuka merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis dibandingkan produk kimia tertentu yang tersedia di pasaran.
Manfaatnya lebih dari sekedar pembersihan dangkal. Cuka berfungsi mencegah jamur dan lumut, berkat sifat antimikroba yang dimilikinya, yang berkontribusi pada daya tahan ban, sehingga membuatnya terlihat baru lebih lama.
Gambar: Alamy/reproduksi
Namun, penting untuk menggunakan cuka dalam jumlah sedang dan bijaksana. Tidak perlu mengaplikasikannya pada ban setiap hari. Pembersihan mingguan atau dua mingguan sudah cukup untuk menjaga kondisi karet tetap baik.
Penting untuk menghormati pedoman produsen ban mengenai penggunaan produk pembersih, untuk menghindari kerusakan pada bahan. Ingatlah selalu bahwa ban memegang peranan penting dalam keselamatan kendaraan dan penumpangnya.
Praktik mengoleskan cuka pada ban bukanlah sebuah tren; sebaliknya, ini adalah trik lama yang terus mendapatkan pengikut karena efisiensi dan kepraktisannya dalam perawatan otomotif. Jika Anda ragu dengan praktik ini, sekarang Anda mengerti mengapa begitu banyak pengemudi sedang mematuhinya hari ini.