Sejak didirikan pada tahun 1955, 'Rekor Dunia Guinness‘ dengan cepat memikat penonton di seluruh dunia dengan prestasi luar biasa dan rekor penting dalam kategori yang beragam dan tidak biasa.
Namun, selama bertahun-tahun, upaya mencapai rekor ekstrem telah menciptakan tantangan yang, meskipun menarik, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai kesehatan dan kesejahteraan para partisipan.
lihat lebih banyak
Tafsirkan tandanya: apa yang ditunjukkan oleh bendera ungu di pantai?
5 hal yang Anda tinggalkan saat pensiun
Dalam perjalanannya mencatat hal-hal yang luar biasa, 'Guinness Book' melarang tiga catatan yang melampaui batas kewajaran, karena kepedulian terhadap integritas manusia. Ikuti di sini kategori mana saja yang dilarang masuk buku rekor.
Gambar: gambar getty/reproduksi
Tarian Maraton: Dulunya dianggap sebagai kompetisi yang menyenangkan dan kompetitif, dance marathon dilarang setelah tragedi yang menewaskan Homer Morehouse pada tahun 1923.
Kematiannya dalam salah satu kompetisi ini merupakan peringatan tentang risiko yang melekat dalam tantangan yang berkepanjangan. Larangan tersebut bertujuan untuk menghindari situasi tidak manusiawi yang dapat mengakibatkan akibat yang tragis bagi para peserta.
Mogok makan: Sebelumnya dikenal sebagai sebuah kategori, mogok makan dilarang karena risiko kesehatan serius yang terkait dengan kekurangan pangan yang berkepanjangan.
Praktik ekstrem yang sering digunakan sebagai bentuk protes ini sudah tidak lagi dianggap etis karena membahayakan peserta.
Kompetisi Makan: Rekaman terkait asupan makanan berlebihan dilarang karena masalah kesehatan.
Kompetisi yang mengharuskan pesertanya mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius. kesehatan, termasuk distensi lambung dan efek samping lainnya.
Meskipun kategori-kategori terlarang ini mewakili tantangan ekstrem yang telah membuat banyak orang tertarik pada masa lalu, namun larangan mencerminkan komitmen Guinness World Records terhadap keselamatan dan kesejahteraan peserta.
Larangan ini mencerminkan perubahan untuk memastikan bahwa tindakan ekstrem diimbangi dengan kepedulian yang tulus terhadap kesehatan dan kesejahteraan peserta.