Sejak tahun 1994, ketika NASA mulai menjelajahi Mars, para ilmuwan sudah terpikir untuk mengirim manusia ke planet merah.
Saat ini, semakin banyak badan antariksa dari seluruh dunia dan bahkan perusahaan swasta, seperti SpaceX milik Elon Musk, yang bahkan telah memberikan tanggal kedatangan manusia di galaksi tetangga kita.
lihat lebih banyak
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengimbau perempuan di negaranya untuk...
Ujian São Paulo di SP akan diterapkan kembali pada bulan Desember untuk pendaftaran dengan…
Namun, ada satu pertanyaan yang masih menghantui skenario ini: bagaimana manusia bisa bertahan hidup di Mars?
Hal ini karena atmosfer planet ini menimbulkan tantangan serius bagi kelangsungan kehidupan manusia di sana, serta tanahnya, yang tidak kaya akan nutrisi seperti yang ada di Bumi.
Dalam bolak-balik teori dan ide ini, sekelompok ilmuwan dari Universitas Mahidol, di Thailand, sepertinya punya pendapat menemukan tanaman air yang mampu menyediakan makanan oksigen untuk koloni manusia yang akhirnya dipasang di dalamnya Mars.
(Gambar: Wikipedia/reproduksi)
Juga dikenal sebagai Wolffia, Lemnia dan tepung air, duckweed adalah tanaman air yang terdapat di seluruh dunia. Faktanya, ia dapat ditemukan di perairan mana pun di dunia. Amazon.
Tumbuhan berbentuk butiran dan berwarna hijau ini berkembang biak secara seksual dan aseksual, menghasilkan banyak oksigen di dalam air melalui proses fotosintesisnya.
Selain itu, Wolffia tidak memiliki daun, batang, atau akar sehingga lebih cocok ditanam di berbagai lokasi.
Dalam upaya memahami bagaimana tumbuhan berperilaku di lingkungan hipergravitasi, seperti Mars, para ilmuwan dari universitas Thailand melakukan eksperimen dengan duckweed.
“Kami menjadi tertarik pada duckweed karena kami ingin memodelkan bagaimana tanaman merespons perubahan tingkat gravitasi,” jelas peneliti Tatpong Tulyananda, yang memimpin penelitian tersebut.
Hasilnya, para ahli menegaskan bahwa duckweed dapat digunakan untuk berpromosi sistem penghasil oksigen, karena fotosintesisnya, dan juga berfungsi sebagai makanan astronot.
“Anda mengonsumsi 100% tanaman saat Anda memakannya, sehingga tanaman ini menjanjikan dalam hal pertanian berbasis ruang angkasa.”, tambah Profesor Tulyananda.
Hal lain yang disebutkan oleh para peneliti adalah ketahanan duckweed yang luar biasa, yaitu tidak mudah rusak. Oleh karena itu, ideal untuk transportasi dalam perjalanan jauh, seperti perjalanan antara Bumi dan Mars.
Lulus dalam Sejarah dan Teknologi Sumber Daya Manusia. Bergairah dalam menulis, saat ini ia mewujudkan impian bekerja secara profesional sebagai Penulis Konten Web, menulis artikel dalam beberapa niche dan format berbeda.