Mengingat langit biru yang luas atau lautan, orang mungkin berpikir bahwa warna biru sangat umum di alam. Namun, dari semua corak yang ada pada bebatuan, bunga, tumbuhan, bulu, dan sisik hewan, biru adalah warna yang paling sedikit diamati.
Sains telah menemukan penjelasan untuk pertanyaan ini dan kami akan membagikan kepada Anda dalam artikel ini jawaban atas pertanyaan tersebut: Mengapa hanya ada sedikit benda berwarna biru di alam? Periksa!
lihat lebih banyak
Ada beberapa ras anjing yang dianggap sempurna untuk manusia…
Berita manis: Lacta meluncurkan cokelat batangan Sonho de Valsa e Ouro…
Baca selengkapnya:Kalender astronomi: Agustus akan ada hujan meteor Perseid yang populer
Setelah mengamati betapa tidak biasa warna biru di alam, seorang jurnalis Jerman bernama Kai Kupferschmidt menulis buku tentangnya, yang berjudul “Biru: Mencari warna alam yang paling langka”, yang dapat diterjemahkan sebagai “Azul: mencari warna alam yang paling langka”.
Dalam kasus bunga dan sayuran pada umumnya, saat kita melihat warna biru, itu karena hubungan antara cara informasi dari pantulan cahaya dipancarkan dan diinterpretasikan oleh otak kita.
Singkatnya, agar bunga berwarna biru, diperlukan molekul yang mampu menyerap bagian merah dari spektrum cahaya. Artinya, mengatakan bahwa sekuntum bunga berwarna biru karena itu adalah bagian dari spektrum cahaya yang "ditolak".
Mengenai hewan, pigmen yang mereka tunjukkan pada bulu, bulu, atau kulitnya memiliki pengaruh langsung pada struktur tubuhnya. Sebagai contoh: kupu-kupu dengan sayap biru milik genus Morpho memiliki struktur nano di beberapa lapisan sayapnya yang memanipulasi cahaya dan hanya memantulkan warna biru.
Selain kupu-kupu, efek serupa ada pada struktur yang ada pada bulu burung blue jay dan juga pada cincin terang gurita cincin biru yang beracun. Jadi, bulu biru burung seperti macaw eceng gondok mendapatkan warnanya dari struktur bulu yang dapat menyebarkan cahaya.
Keingintahuannya adalah bahwa corak biru bahkan lebih jarang pada mamalia daripada pada burung, ikan, reptil, dan serangga. Dalam pengertian ini, hanya beberapa paus dan lumba-lumba yang sebagian kulitnya berwarna kebiruan; serta mandrill (Mandrillus sphinx) dan monyet emas berhidung pesek (Rhinopithecus roxellana).
Kelangkaan warna biru membuat warna ini berstatus tinggi selama ribuan tahun. Biru telah lama dikaitkan dengan dewa Hindu, Krishna. Selain itu, warna biru berfungsi untuk menginspirasi seniman yang sangat terkenal seperti Michelangelo, Picasso, Gauguin, dan Van Gogh.