Hubungan dengan pasangan narsistik bisa jadi menantang dan menguras tenaga, karena orang-orang ini cenderung mengutamakan kepentingan dan kebutuhan mereka di atas orang lain. Selain itu, mereka kesulitan menunjukkan empati dan berkomunikasi secara sehat dan seimbang.
Di bawah ini adalah lima hal yang jarang dikatakan oleh pasangan narsis dalam suatu hubungan, yang bisa menjadi indikasi bahwa Anda berurusan dengan seseorang dengan sifat narsis.
lihat lebih banyak
Penelitian mengungkapkan bahwa otak remaja 'tersambung' ke…
4 kebiasaan bersih-bersih yang perlu Anda hentikan agar lebih bahagia
"Maaf aku salah."
Orang narsisis sulit mengakui kesalahan dan meminta maaf, karena ini bisa dilihat sebagai tanda kelemahan atau kerentanan. Mereka sering membenarkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, atau memutarbalikkan kenyataan untuk melindungi citra diri mereka dan menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka.
"Bagaimana perasaanmu?"
Secara umum, narsisis mengalami kesulitan mengungkapkan empati dan menunjukkan kepedulian yang tulus terhadap perasaan dan emosi orang lain. Mereka biasanya fokus pada diri mereka sendiri dan lebih mementingkan kebutuhan dan kebutuhan mereka sendiri keinginan, yang dapat mengakibatkan ketidakpekaan terhadap kebutuhan emosional mereka mitra.
"Apa yang kamu butuhkan dariku?"
Dalam hubungan yang sehat, pasangan harus mau saling mendukung dan membantu. Namun, narsisis sering berfokus pada kebutuhan dan keinginan mereka sendiri, yang menghalangi mereka untuk tanggap terhadap kebutuhan pasangannya.
Mereka jarang menanyakan apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu atau mendukung, karena itu berarti memusatkan perhatian pada orang lain selain diri mereka sendiri.
"Aku mengerti sudut pandangmu."
Menerima pendapat dan perspektif yang berbeda dari mereka sendiri bisa jadi sulit bagi narsisis, karena mereka percaya bahwa mereka selalu benar dan orang lain harus setuju dengan mereka. Sikap ini dapat menimbulkan diskusi dan konflik dalam hubungan, karena mereka tidak terbuka untuk mempertimbangkan sudut pandang pasangan dan menemukan konsensus.
“Mari berbagi kesuksesan dan kegagalan kita.”
Pasangan narsistik biasanya berusaha untuk bersinar secara individu dan menonjol, bahkan jika itu berarti mengalahkan pasangannya. Mereka mengalami kesulitan merayakan kesuksesan satu sama lain dan mungkin merasa terancam atau berkurang karenanya. Alih-alih mendukung dan menyemangati Anda, mereka mungkin mencoba mempromosikan diri mereka sendiri dan meremehkan pencapaian Anda.
Mempertahankan hubungan dengan pasangan narsis dapat menguras emosi dan berdampak negatif pada harga diri. Mengenali tanda-tanda perilaku narsistik dan mencari bantuan profesional, seperti terapi, bisa menjadi penting bagi mereka yang curiga terlibat dengan orang tersebut.
Untuk menjaga hubungan cinta yang sehat dan sukses, komunikasi yang transparan dan dukungan timbal balik yang konstan sangat penting.