Rutinitas sehari-hari banyak orang bisa sangat tidak aktif, dengan rata-rata hingga 9 jam sehari duduk di depan komputer atau meja dalam rapat.
Namun, tubuh kita dirancang untuk selalu bergerak, dan kehidupan modern dan teknologi semakin mengurangi kebutuhan manusia untuk bergerak. Itu sebabnya, duduk sepanjang hari dapat berdampak serius bagi kesehatan tubuh kita.
lihat lebih banyak
Selektivitas makanan: perilaku berisiko bagi anak-anak
Tetes mata terapi gen membawa harapan bagi jutaan orang…
Pahami apa yang bisa terjadi pada tubuh Anda saat Anda duduk berjam-jam:
Otot kaku dan atrofi
Tetap dalam posisi duduk yang sama meningkatkan tekanan pada bagian tubuh, seperti tulang belakang, pinggul, dan bokong, yang dapat menimbulkan semakin banyak ketidaknyamanan, nyeri, serta kekakuan otot dan tulang.
Selain itu, semakin sedikit menggunakan otot-otot bagian bawah tubuh, yang bertanggung jawab untuk menopang seluruh struktur tubuh, akan membuatnya semakin lemah. Hal ini menyebabkan atrofi otot bagian bawah dan menghasilkan ketegangan yang lebih besar pada otot bagian atas, menyebabkan nyeri dan postur tubuh yang buruk di punggung.
masalah punggung
Peredaran darah ke cakram di tulang belakang hanya terjadi secara efektif saat tubuh sedang bergerak. Jadi, duduk dalam waktu lama, selain menimbulkan lebih banyak tekanan pada tulang belakang, juga memancarkan ketegangan dan kekakuan ke seluruh tubuh.
Proses ini juga merusak oksigenasi tubuh dan jantung, yang dapat menyebabkan kemungkinan lebih besar terkena penyakit jantung, masalah peredaran darah, dan pembekuan darah.
masalah peredaran darah
Berada dalam posisi yang sama sepanjang waktu, tanpa melakukan peregangan dan latihan fisik, sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satu area yang paling terpengaruh adalah sirkulasi darah. Itu karena dia hampir tidak menerima rangsangan apa pun dan dapat terakumulasi di bagian tubuh tertentu.
masalah tulang
Kurangnya aktivitas berdiri, yang mengembangkan kekuatan penopang tubuh, juga dapat merusak kepadatan tulang, meningkatkan kemungkinan osteoporosis dan patah tulang.