Tujuan menulis esai apa pun adalah untuk menunjukkan bahwa Anda dapat berpikir kritis tentang topik yang sedang dibahas. Ini berarti lebih dari sekadar memasukkan semua informasi yang telah Anda berikan ke dalam teks dasar.
Setelah Anda memiliki mata kritis pada topik tersebut, Anda harus mengalihkan perhatian Anda ke argumen. Hal ini tampaknya bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada Anda tentang menulis esai, tetapi ini adalah kunci untuk mengekstraksi konten yang bagus.
lihat lebih banyak
Penghasilan tambahan! Pelajari cara mendapatkan hingga R$768 dari Enem di akhir pekan
Lamaran terbuka bagi siapa saja yang ingin mengerjakan aplikasi…
Enem edisi 2018 sudah dekat dan beberapa mata pelajaran yang sangat relevan dapat diangkat sebagai topik esai untuk tahun ini. Lihat beberapa mata pelajaran yang mungkin ada dalam ujian:
Prasangka linguistik adalah diskriminasi yang dibuat karena bahasa, aksen atau dialek yang dihadirkan seseorang. Di Brasil ada berbagai aksen yang berbeda. Mereka dapat dideteksi dengan variasi suara, prosodi dan leksikon, misalnya
Diskriminasi linguistik sering terjadi dengan pembenaran bahwa pelafalan atau dialek tertentu “tidak sesuai”, yang berujung pada merebaknya masalah etika.
Pada tahun 2013, Forum Ekonomi Dunia mengeluarkan peringatan yang menyatakan bahwa informasi yang tidak dapat diandalkan yang menjadi populer di internet akan menjadi salah satu ancaman terbesar yang dihadapi masyarakat.
Berita palsu yang paling sering kita dengar berbicara tentang politik. Salah satu kekhawatiran utama adalah bahwa mereka dapat mempolarisasi masyarakat, terutama selama peristiwa politik.
Salah satu topik yang dapat dibahas adalah intimidasi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesejahteraan siswa. Masalah ini dapat dikaitkan dengan kinerja sekolah yang buruk, kecemasan dan depresi pada anak-anak dan remaja.
Lalu ada siswa yang melakukan bullying – dan akibatnya bisa meluas hingga dewasa, mulai dari perilaku kekerasan hingga penyalahgunaan zat.
Brasil menghadapi krisis literasi. Meskipun masalahnya bukanlah hal baru, dampaknya terhadap kaum muda, ekonomi dan masyarakat sangat luas dan meluas. Data dari IBGE dan Ibope mengungkapkan masalahnya: 11,8 juta orang buta huruf dan 38 juta orang buta huruf fungsional.
Maraknya media sosial telah membuat kita, sebagai populasi global, lebih terhubung dari sebelumnya. Namun, kecanduan yang ditimbulkan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental kita. Meskipun platform media sosial memiliki manfaatnya, menggunakannya terlalu sering dapat membuat seseorang merasa semakin tidak bahagia dan terisolasi dalam jangka panjang.
Sumber: G1