![Aktivitas Portugis: Konjungsi dalam teks tentang planet Venus](/f/e21ab1194daa0428d27d48cfeefe4507.png?width=100&height=100)
Di Italia, artis plastik Salvatore Garau menjadi populer karena ceritanya yang tidak biasa: penjualan patung tak terlihat dengan harga terendah 15.000 euro, sekitar R$ 83.000. Karya yang disebut "Lo Sono" atau "I Am" dalam bahasa Portugis, adalah properti immaterial yang terdiri dari udara dan roh, menurut orang Italia itu.
lihat lebih banyak
Apakah air soda buruk dan menggemukkan? Simak jawaban yang satu ini…
Horoskop untuk 27 Juli menunjukkan tiga tanda zodiak dengan keberuntungan di…
Salvatore Garau sangat antusias dengan kreasinya dan mempertahankan karyanya meskipun dikritik. Baginya, energi diubah, dipadatkan, dan kemudian diubah menjadi partikel, seperti yang terjadi pada manusia.
Kontroversi seputar patung tak kasat mata dan absennya seni dalam arti sempit membuat Garau mengungkapkan dirinya tentang fungsi kekosongan dalam karyanya. Menurut sang seniman, segala sesuatu bergantung pada perspektif, karena ruang hampa bukan sekadar ketiadaan materi, melainkan ruang kemungkinan dan energi.
Dan jika Anda menganggap cerita ini tidak biasa, pembelian patung tak terlihat seharga 15.000 euro bahkan lebih membuat penasaran. Setelah karya seni dibeli, pembeli menerima sertifikat keaslian dan instruksi pemasangan, yang harus berada dalam jarak 1,5 m kali 1,5 m.
Apa itu seni?
Kontroversi seputar patung meningkatkan kontroversi seputar apa yang disebut seni konseptual dan apa sebenarnya seni itu, yang mendapatkan momentum dengan yang diciptakan oleh Garau. Memang, ini bukan pertama kalinya sang seniman menghasilkan patung tak kasat mata, bahkan pernah mengadakan pameran di Milan dan New York pada tahun-tahun sebelumnya.
Di Italia, seorang Buddha dipasang dalam keadaan kontemplasi sementara di New York ada Aphrodite menangis, yang ditempatkan di depan Bursa Efek. Bagi Garau, pembuatan patung tak kasat mata memiliki beberapa keuntungan, seperti lebih sedikit birokrasi pameran, tanpa perlu izin kota atau negara bagian.
Sejalan dengan itu, untuk mempertahankan diri dari serangan kritik, Garau mempertahankan keberadaan seni hanya dalam imajinasi penontonnya, berbeda dari ekspresi material belaka yang diberikan kepada orang lain sepanjang waktu.
Pembela seni sebagai cara untuk mengubah persepsi dan cara melihat dan memahami dunia, Italia akan melanjutkan produksinya patung immaterial karena, setidaknya baginya, tidak perlu menyentuh atau melihat sesuatu di dunia nyata untuk menghargai pesan dan Arti.