Buku-buku sejarah biasanya tidak membicarakan hal ini, namun pada tahun 1817, lima tahun sebelum Dom Pedro I, penduduk kota Crato, di Ceará, mendeklarasikan kemerdekaan mereka. Nyatanya, desa yang berjarak 500 km dari Fortaleza itu memproklamirkan diri sebagai republik merdeka.
Pergerakan ini terjadi sebelum Revolusi Pernambuco, yang merupakan salah satu pendahulu Kemerdekaan Brasil pada saat itu. 7 September. Apakah Anda sudah mengetahui hal ini?
lihat lebih banyak
Attack on the Twin Towers berusia 22 tahun Senin ini (11);…
Saluran resmi Real Madrid kini tersedia gratis...
Lanjutkan membaca dan temukan lebih banyak tentang fakta menarik tentang sejarah Brasil ini.
Kota kecil yang berada di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Cariri ini berpenduduk kurang lebih 135 ribu jiwa. Pemukim pertamanya tiba di sana sekitar tahun 1714, berasal dari Bahia, Pernambuco dan Sergipe.
Pada tahun 1750, pabrik pertama mulai didirikan, yang mengarah pada perkembangan budidaya tebu di kotamadya. Dengan ini, aristokrasi Crato pun muncul.
Bertahun-tahun kemudian, sekitar abad ke-19, para bangsawan ini mulai menyekolahkan anak-anaknya ke kota-kota terdekat, seperti Olinda dan Recife. Dipengaruhi oleh Revolusi Perancis, mereka mulai melahirkan pemikiran liberal.
Pada bulan April 1817, José Martiniano, putra Bárbara de Alencar dan ayah José de Alencar, tiba di Ceará. Dia sangat bertanggung jawab memperkuat percikan liberal di Crato.
Bersama para pemimpin gerakan lainnya, mereka membawa “Preciso”. Ini adalah dokumen yang menjadi dasar konstitusi pemerintahan sementara Pernambuco.
Pada tanggal 4 Mei 1817, Bárbara de Alencar mengadakan makan malam yang dikenal sebagai makan malam kebebasan. Di dalamnya ditandatangani notulen, dekrit dan dokumen yang untuk sementara mendeklarasikan kemerdekaan Crato.
Kegembiraan seorang pemberontak hanya berumur pendek
Pada tanggal 11 Mei, hanya delapan hari kemudian, tentara royalis Kapten José Pereira Filgueiras menggulingkan pemerintahan sementara Crato. Selain itu, ia juga menangkap agen-agen G-30-S. Martiniano dan Bárbara kemudian ditangkap, sebuah fakta yang mengubur impian kebebasan di kota Ceará untuk selamanya.
Lima tahun kemudian, pada tanggal 7 September 1822, Dom Pedro I sendiri mendeklarasikan kemerdekaan Brasil, memisahkan negara tersebut dari kekuasaan Portugis selamanya.
Lulus dalam Komunikasi Sosial dari Universitas Federal Goiás. Bergairah tentang media digital, budaya pop, teknologi, politik dan psikoanalisis.