Sebuah wahyu arkeologi di provinsi Henan, Cina, menunjukkan kehadiran 24 lonceng kuno, dikenal sebagai bianzhong, yang berasal dari lebih dari 2.000 tahun yang lalu, selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur (770 SM). W. – 476a. W.).
lihat lebih banyak
Menjelajahi rasa baru: cobalah 'salmon vegan'…
Pemuda berbagi rutinitas layanan pelanggan yang melelahkan dan…
Lonceng kuno ditemukan di provinsi Tiongkok (Gambar: Institut Warisan Budaya dan Arkeologi/Reproduksi Provinsi Henan)
Artefak yang sangat langka ini ditemukan selama penggalian di reruntuhan kota kuno dekat Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan.
Dipercaya bahwa bianzhong adalah alat musik tradisional Tiongkok yang terutama digunakan dalam berbagai jenis ritual kekaisaran.
A penemuan arkeologi berjanji untuk memberikan wawasan berharga tentang perkembangan budaya selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur serta Periode Negara-Negara Berperang di Tiongkok kuno.
Guan Ping, seorang sejarawan Beijing, menjelaskan bahwa “bianzhong digunakan di istana kekaisaran sebagai bagian dari sistem ritual.”
Karena barang-barang ini merupakan bagian penting dari upacara dan ritual pada masa itu, kehadiran barang-barang tersebut dalam penggalian merupakan tonggak penting dalam memahami praktik budaya dan agama pada masa itu.
Penemuan itu terjadi di sebuah lubang kurban yang terletak di dekat reruntuhan istana. Selain 24 lonceng, para arkeolog menemukan dua makam berbentuk sumur vertikal dan bejana perunggu yang digunakan dalam ritual.
Lubang kurban ini memiliki dimensi yang mengesankan, berukuran panjang 2,6 meter dari timur ke barat, lebar 1,4 meter dari utara ke selatan, dan kedalaman 0,8 meter.
Bianzhong, yang memiliki sejarah lebih dari 3.000 tahun, terdiri dari puluhan lonceng perunggu dengan berbagai ukuran dan bentuk.
Lonceng digantung pada struktur kayu dan dimainkan dengan tongkat untuk menciptakan harmoni musik yang bervariasi.
Untuk saat ini, para ahli ingin menganalisis artefak tersebut secara lebih rinci dan mengungkap rahasia yang mungkin mereka simpan tentang Tiongkok kuno.