Startup asal Norwegia, Desert Control, telah mengembangkan teknik inovatif yang menggunakan tanah liat alami cair mengubah pasir gurun menjadi tanah subur dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #15, yang berfokus pada merawat, memulihkan, dan mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem lahan, mengelola hutan secara bertanggung jawab, mencegah penggurunan dan membalikkan degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Teknologi tersebut menonjol di bidang bisnis yang berdampak sosial dan lingkungan yang sedang berkembang, menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimobilisasi untuk menghadapi tantangan kontemporer.
Di Brasil, negara yang memiliki sekitar 20% keanekaragaman hayati dunia, fokus pada pembangunan sosio-ekonomi berkelanjutan semakin kuat.
Potensi Brazil untuk menjadi pusat kekuatan dalam bidang Bioekonomi terlihat jelas, menarik para wirausahawan yang mengeksplorasi tema-tema seperti pasar emisi karbon, pariwisata berkelanjutan, perubahan iklim, pangan berkelanjutan, reboisasi dan produk turunannya keanekaragaman hayati.
(Gambar: Jan Vader/Kontrol Gurun/Reproduksi)
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), degradasi lahan, termasuk penggurunan dan kekeringan, berdampak pada 3,2 miliar orang di seluruh dunia.
Statistik yang mengkhawatirkan mengungkapkan bahwa setiap lima detik, dunia kehilangan wilayah yang setara dengan lapangan sepak bola. Jika tren ini terus berlanjut, lebih dari 90% lahan global akan terdegradasi pada tahun 2050.
Menghadapi tantangan ini, tujuan PBB adalah membalikkan kerusakan ini pada tahun 2030 dan memulihkan 40% lahan di planet ini.
Hebatnya, keuntungan ekonomi dari restorasi tanah melebihi biaya investasi sebanyak sembilan kali lipat.
Dengan latar belakang ini, solusi yang dihadirkan oleh startup asal Norwegia, Desert Control, sangat menonjol.
Mengkhususkan diri dalam solusi cerdas iklim, perusahaan ini memperkenalkan Liquid Natural Clay (LNC) ke pasar.
Komponen ini mempunyai kemampuan untuk mengubah pasir gurun menjadi tanah subur hanya dalam waktu tujuh jam, suatu peningkatan yang signifikan dibandingkan metode lama yang membutuhkan waktu tujuh hingga 12 tahun.
LNC bekerja dengan melapisi partikel pasir dengan lapisan tipis tanah liat, memungkinkan retensi air dan nutrisi, meningkatkan produksi pertanian dan penyerapan karbon. Hal ini menghasilkan pengurangan penggunaan air dan pupuk hingga 50%.
Digambarkan sebagai “spons raksasa” di bawah tanah, LNC, ketika disemprotkan dan digunakan dengan irigasi tradisional, akan mempertahankan kelembapan tanpa memerlukan bahan kimia.
Sebagai langkah strategis, Desert Control menjalin kemitraan pada Juni 2023 dengan Mawarid Holding Investment dari Uni Emirat Arab, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya alam.
Dengan demikian, perusahaan ini akan bertindak sebagai operator dan pemasok LNC berlisensi di wilayah tersebut, yang menandakan ekspansi signifikan di Timur Tengah.
CEO Desert Control Ole Kristian Sivertsen melihat kemitraan ini sebagai langkah penting menuju hal tersebut inovasi dan perluasan solusi secara global.