A Bumi adalah buku cerita kuno yang benar-benar terbuka, dan wahyu baru-baru ini membawa kita kembali ke 120 juta tahun yang lalu, ketika a lempeng tektonik kolosal, Pontus, ada di planet ini.
Dengan luas wilayah yang mencakup seperempat Samudra Pasifik saat ini, penemuan ini mengubah pemahaman kita tentang dinamika geologi planet ini.
lihat lebih banyak
Studi baru menunjukkan rute migrasi antara Afrika dan Asia digunakan 80 tahun lalu…
Anggota generasi Z dan Y (Milenial) dapat diidentifikasi…
Diperkirakan Lempeng Pontus merupakan protagonis di lautan bumi, menempati wilayah yang luas antara Eurasia dan Australia.
Hal ini menjadi lebih mengesankan ketika kita mempertimbangkan bahwa Samudera Pasifik, samudra terluas di dunia, mencakup luas 161,7 juta kilometer persegi.
(Gambar: Universitas Utrecht/Reproduksi)
Lempeng Pontus hilang dalam sejarah bumi ketika Pangaea terfragmentasi dan lempeng tektonik baru muncul, menelan raksasa ini selama jutaan tahun.
Mengungkap teka-teki geologis ini
Keberadaan Lempeng Pontus baru dikonfirmasi baru-baru ini oleh tim ahli geologi yang menggunakan pendekatan inovatif.
Mereka meneliti formasi batuan di Kalimantan bagian utara yang mengungkap petunjuk mengejutkan tentang keberadaan lempeng yang hilang tersebut.
Namun, apa yang awalnya tampak seperti penemuan sebuah plakat yang sudah diketahui berubah menjadi terungkapnya sesuatu yang jauh lebih misterius.
Suzanna van de Lagemaat, ahli geologi di Universitas Utrecht di Belanda, menjelaskan: “Kami mengira kami sedang berhadapan dengan peninggalan tablet hilang yang sudah kami ketahui. Namun penelitian laboratorium magnetik kami pada batuan ini menunjukkan bahwa temuan kami memang demikian berasal dari lebih jauh ke utara dan dulunya pasti merupakan sisa-sisa lempeng yang berbeda tidak dikenal."
Ahli geologi telah membenamkan diri dalam tugas yang menantang untuk merekonstruksi pergerakan lempeng tektonik yang telah membentuk planet kita dari zaman dinosaurus hingga saat ini.
Menghindari penggunaan data paleogeomagnetik yang langka di wilayah tersebut, mereka memilih untuk mengamati wilayah tersebut Pasifik Barat dan pendahulunya, lautan super Panthalassa, yang mengelilingi benua super tersebut Pangaea.
Hasil penelitian menunjukkan pecahan lempeng tektonik purba yang tenggelam jauh ke dalam mantel bumi. Fragmen-fragmen ini telah diidentifikasi di tempat-tempat seperti Palawan, sebuah pulau di Filipina, dan di Laut Cina Selatan, membenarkan keberadaan Lempeng Pontus.
Struktur seperti itu adalah pematung lanskap bumi yang tidak terlihat, yang terus bergerak di atas mantel bumi.
Ada empat belas lempeng utama yang menyusun kerak planet kita, serta pergerakannya yang lambat dan terus menerus Mereka bertanggung jawab atas terciptanya gunung, parit laut, aktivitas gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami.
Penemuan Lempeng Pontus merupakan pengingat bahwa meskipun kita tahu banyak tentang Bumi, masih banyak cerita tersembunyi di dalamnya, yang dengan sabar menunggu untuk diungkap.
Setiap penemuan baru mengungkap babak menarik dari masa lalu geologis dan memperluas pemahaman kita tentang dunia yang kita sebut rumah ini.